https://drive.google.com/file/d/1IpA70ea5bj0nLzFEYC7j1C685Gcg4xfC/view?usp=sharing

Cari Blog Ini

Kamis, 01 Oktober 2009

Talenta

4. Talenta
Ketika dilahirkan, seorang bayi sudah memiliki keinginan dan tuntutan; keinginan untuk mendapatkan susu dan sekaligus tuntutan untuk dibantu agar ia mudah mendapatkan susu tersebut. Setelah dilahirkan seorang bayi akan memanjat perut ibu untuk mencari puting susu ibunya, jika ada hambatan, ia akan menangis sebagai pertanda perintah atau permintaan untuk dilayani. Tanpa diberitahu, seorang bayi sudah tahu letak susu ibu dan tanpa diajari ia tahu cara meminta bantuan. Dia akan menangis jika sulit menemukan susu ibu. Menangis adalah potensi awal yang dikenal dan digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan awalnya: minum susu.
Manusia diciptakan dengan sebuah kekuatan besar yang terkandung didalam dirinya. Kekuatan itu akan bertumbuh dan membentuk setiap pribadi menjadi apa yang dikehendaki dirinya. Kekuatan itu disebut Talenta. Talenta bermanfaat membentuk kemampuan, dan kualitas yang dapat membedakan seseorang dari orang lain bergantung bagaimana memperlakukannya. Oleh karena itu, talenta harus dikenali dan dikembangkan terlebih dahulu, jika tidak ia tak memberi manfaat apa-apa.
Mengubur/Mempertahankan Talenta
Ada orang yang ingin menjalani hidup apa adanya; hidup bergantung pada keadaan dimana ia berada. Ia merasa nyaman dengan hasil yang diberikan. Ia merasa nyaman dengan zonanya sekarang. Orang ini berkeinginan kuat untuk mempertahankan sesuatu yang biasa ditanganninya. Atau ia engan meninggalkan tempat atau keadaan dimana ia biasa berada. Ia menolak untuk mengganti peralatan baru atau belajar ketrampilan tertentu yang dibutuhkan pekerjaan. Atau ia akan menolak pindah ke posisi lain atau tidak mau menerima tantangan dengan memilih pekerjaan baru.
Orang semacam ini selalu memiliki kekuatiran terhadap setiap perubahan, baik perubahan dalam diri, orang lain dan lingkungan. Ia kuatir tak mampu menangani setiap perubahan yang terjadi. Karena itu ia engan mengembangkan diri apalagi berbagi sesuatu yang dimilikinya. Ia sudah merasa nyaman dengan kemampuan dan keberadaan (Zona) dirinya. Artinya ia takut menunjukan potensi diri dan membaginya dengan orang lain karena takut: gagal, ditiru, disaingi atau bahkan ducurangi. Hal ketakutan menyembunyikan potensi/talenta diri dapat dibaca dalam ayat suci:
Nevertheless, the servant who had received one thousand talents went off, dug a hole in the ground, and hid his master’s talents (money). I was afraid, so I went off and hid your money in the ground. Matthew 25:18 & 25
Menginvestasikan Talenta
Berbeda dari orang yang meneyembunyikan telentanya, ada orang lain yang tidak merasa cukup dan puas. Ia tak akan membentengi atau ia tak takut kehilangan talenta yang ada padanya. Karena ia percaya pada sabda Tuhan bahwa “ Sebuah Biji Gandum akan tetap satu biji saja jikalau ia tidak jatuh kedalam tanah dan mati; sebab jika ia mati, ia akan menghasilkan Banyak Biji.
I am telling you the truth: A grain of wheat remains no more than a single grain unless it is dropped into the ground and dies. If it does die, then it produces many grains. John 12:24
Benih anda yang jatuh kedalam tanah dan mati berarti Anda tidak hanya kehilangan satu benih saja; benih yang jatuh itu juga meninggalkan suatu ruang kosong. Sebab jika benih itu tidak jatuh dan mati, tentu tak akan ada sebuah pertumbuhan baru, sebuah ruang baru dan juga sebuah panenan baru. Artinya bahwa tanpa kematian, tak akan ada hidup baru dan tanpa kehilangan, tak akan ada ruang baru untuk diisi dengan hal-hal baru yang lebih besar, lebih baik dan lebih bernilai.”
Orang yang menginvestasikan talenta memiliki keberanian menghadapi tantangan, memiliki hasrat belajar yang tinggi, dan berusaha menyatakan (kekurangan dan kelebihan) diri. Ia suka berbagi (ilmu, pengetahuan, pengalaman dan bahkan materi) untuk saling mendukung dan memberdayakan.
Anda termasuk kelompok kenyamanan atau kelompok yang haus akan pertumbuhan dan perubahan? Setiap orang memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Keluarkan talentamu, walau yang terkecil sekalipun dari zona nyaman. Investasikan talenta itu melalui belajar, latihan/praktek dan membangun hubungan hingga menjadikan talenta itu sebuah kompetensi. Orang yang tak kuatir kehilangan talenta tetapi berjuang untuk mengembangkannya akan mendapatkan keberutungan seperti tertuang dalam ayat suci:
The servant who had received five thousand talents went at once, invested his money, and earned another five thousand talents. In the same way, the servant who had received two thousand talents earned another two thousand talents. Matthew 25: 16-17
Talenta yang telah bertumbuh dan menjelma menjadi kompetensi inilah yang akan mendatangkan sebuah pencapain diri yang luar biasa. Sekecil apapun talenta yang bertumbuh dapat mengubah anda, orang lain dan lingungan dan bahkan dapat mengubah dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL

  LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL 1.      When you are traveling around Timor, especially at the district of north middle Timor, you will be fa...