BRUSH UP YOURSELF
(MENGASAH DIRI JADI PRIBADI SUKSES MULIA)
“But you my friends, keep on building yourselves up on your most sacred faith- Jude 1:20
1. Kebiasaan
The excellence is not an action only, but habitual – Aristotle
Kita sering mendengar orang berkata “ala bisa karena biasa.” Anda bisa apa karena terbiasa apa?
Setiap orang pasti memiliki keinginan menunjukan diri sebagai pribadi yang berbeda dari orang lain. Berbeda dalam pola pikir, tutur-kata, sikap dan juga berbeda dalam tingkah laku. Dan tidak kalah penting adalah ia ingin menunjukkan bahwa ia memiliki kebiasaan-kebiasaan yang tidak dimiliki orang lain. Apakah anda sering menemui seseorang dengan kebiasan-kebiasaan seperti yang dilukiskan berikut ini?
BIASA (selalu) menyapa dan menanyakan kabar setiap orang yang ia temui baik itu rekan kerja, teman, bawahan maupun pimpinan, termasuk orang asing sekalipun
BIASA (selalu) bertutur-kata dalam bahasa yang santun, bahasa yang penuh motivatif dan inspiratif
BIASA (selalu) membuka diri terhadap siapa saja (mendengarkan orang lain dan terus belajar dari setiap orang termasuk dari para gelandangan).
BIASA (selalu) menanamkan nilai-nilai positif (memberi pengaruh) lewat kata dan perbuatan terhadap teman kerja, pimpinan dan juga customernya.
BIASA (selalu) menginspirasi orang lain untuk memahami bahwa adalah sebuah keuntungan jika ia dapat melakukan sesuatu dengan baik dan benar.
BIASA (selalu) memotivasi orang lain untuk tetap memiliki mimpi, harapan, visi dan misi dalam hidup
BIASA (selalu) menolong orang lain untuk menyukuri apa saja yang dialami
BIASA (selalu) memberi teladan dengan menunjukkan sebuah integritas yang tinggi (satu kata dalam perbuatan), bersosialisasi (team building) dan terus berinovasi.
Kebiasaan-kebiasaan diatas tampak sederhana dan bahkan sepele, namun sebenarnya mengandung nilai yang sangat besar. Nilai yang dapat menunjukan suatu kepribadian yang kuat dan berkualitas; berkualitas dalam Integritas, Interrelation (intrarelation & interrelation) dan Innovation. Selain itu kebiasaan-kebiasaan diatas dapat menghasilkan nilai-nilai yang dapat melahirkan Citra Diri yang kuat yang dapat membentuk sebuah Karakter yang baik; Karakter yang agung dan mulia.
Suatu kebiasan tidak lahir begitu saja, melainkan terbentuk dari serangkaian upaya dalam bentuk belajar, bergaul dan pengalaman.
Apakah anda juga memiliki kebiasaan-kebiasaan sejenis diatas atau yang lainnya? Anda pasti ingin kebiasaan-kebiasaan anda tersebut memberi pengaruh, baik kepada diri anda sendiri maupun kepada orang lain dan lingkungan, bukan?
Disadari atau tidak, setiap kebiasaan yang lahir memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan dan pengembangan diri (Brush Up Yourself). Ini bukanlah sebuah tugas mudah, namun manusia dapat mengawali tugas membangun dan mengembangkan diri dengan membentuk kebiasaan-kebiasaan seperti:
Selalu (Biasa) meluangkan sedikit waktu guna merenung dan mengisi otaknya untuk berpikir; berpikir besar, positif dan konstruktif. Bandingkan dengan: Fill your mind with those things that are good and that deserve praise: things that are true, noble, right, pure, lovely and honorable. Philippians 4:8
Selalu (Biasa) berusaha mengartikulasikan hasil olah pikirnya dalam sebuah rumusan bahasa yang inspiratif dan penuh motivasi, dan menuangkannya dalam sebuah konsep. Bandingkan dengan: A person’s thoughts are like water in deep well, but someone with insight can draw them out – Proverb 20:5
Selalu (Biasa) merumuskan konsep yang ada dalam pikirannya dengan menetapkannya menjadi sebuah target yang SMART.
Selalu (Biasa) merumuskan cara bagaimana mencapai target yang ditetapkan. Bandingkan dengan: Planning and thought lie behind everything that is done” – Sirach 37:16.
Selalu (Biasa) membentuk diri terlebih dahulu dengan mempelajari sasaran yang ia tetapkan, dan mempelajari cara yang ia rumuskan. Bandingkan dengan: : ………. learn all we can; then remember or do what we learn and we will prosper.” – proverb 19:8, Always remember what you have learned. Your education is your life. Guard it well-Proverb 4:13
Selalu (Biasa) mengutamakan perencanaan dalam setiap sasaran (pekerjaan) yang ia akan kerjakan. Karena ia yakin bahwa perencanaan bukan hanya sebuah tuntunan tetapi juga kepastian akan hasil yang akan ia capai. Bandingkan dengan: Plan carefully and you will have plenty; if you act too quickly, you will never have enough-Proverb 21:5
Selalu (Biasa) membangun pemahaman dan keyakinan diri bahwa dengan tekun bekerja, ia akan mencapai apa (kebahagian dan kesejahteraan) yang ia tetapkan. Bandingkan dengan: Your work will provide for your needs; you will be happy and prosperous – Proverb 128: 2
Selalu (Biasa) melaksanakan cara yang telah ia rumuskan itu dengan segenap akal, budi, kekuatan dan roh yang ia miliki guna mencapai target yang telah ia tetapkan. Bandingkan dengan: The more easily you get your wealth, the sooner you will lose it. The harder it is to earn, the more you will have-proverb 13:11 dan Work hard don’t be lazy. Serve the Lord with a heart full of devotion. Let your hopes keep you joyful. Be patient in all your troubles and pray all the times” – Rome: 12:11
Kebiasaan-kebiasaan diatas mungkin sederhana dan bahkan tak penting karena Anda memiliki kebiasaan yang lebih besar. Oleh karena tunjukkan kebiasaan yang anda miliki kepada orang lain, walau yang sangat sederhana dan terkecil sekalipun.
Saya tidak terbiasa terlambat masuk kerja. Masuk kerja tepat waktu sudah menjadi sebuah ’Kebiasaan.’ Agar tidak gagal datang sebelum jam kerja dimulai, saya telah merumuskan sebuah formula sebagai berikut:
Membiasakan diri berpikir bahwa masuk kerja tepat waktu adalah sebuah tanggung jawab besar dan juga menyenangkan.
Menetapkan bahwa saya harus selalu masuk kerja tepat waktu
Memikirkan cara bagaimana tidak terlambat: antara lain tidak tidur larut malam, mengaktifkan alarm pada jam tertentu dipagi hari serta berangkat kerja lebih pagi
Melaksanakan cara tepat seperti pada point 3 diatas.
Setelah berada di tempat kerja, saya membiasakan diri (selalu) membersihkan tempat kerja, menyiapkan pekerjaan dan peralatannya serta merapikan tempat kerja dan alat-alat kerja yang berada disekitarnya
Formula masuk kerja tepat waktu sama sekali tidak menjadi beban karena saya sudah terbiasa melakukannya. Jadi bangun pagi, berangkat kerja lebih pagi sudah merupakan sebuah KEBIASAAN bagi saya.
Formula saya diatas sesungguhnya merupakan suatu hal yang sangat kecil bagi orang lain, tetapi bagi saya ia merupakan sebuah latihan yang baik. Bagaimana mungkin saya dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu jika saya tidak lulus masuk kerja tepat waktu.
Sebab sesungguhnya orang sering terlambat masuk kerja bukan karena ia tidur larut malam atau bangun terlambat dan/atau macet di jalanan. Namun ia terlambat karena sudah terbangun dalam pikirannya bahwa ia masih memiliki waktu cukup untuk sampai di kantor. Ia beranggapan ia bukan-bukan satu-satunya orang yang biasa terlambat, atau bahkan ia merasa bahwa tidak ada pengaruh bagi kinerjanya jika terlambat satu atau dua menit.
Demikianpula ada orang yang terlambat menyelesaikan tugas sesungguhnya bukan karena ia tidak bisa kerja atau tak mampu memecahkan masalah yang timbul. Namun lebih disebabkan oleh pola kebiasaan menunda-nunda hingga menit terakhir. Atau karena ia tidak menetapkan proritas terhadap target penyelesaiaan. Bahkan ia merasa bahwa menyelesaikan sebagian dari tugasnya adalah sebuah keberhasilan sedangkan sisanya bisa menyusul.
Ada kebiasaan-kebiasaan lain seperti: seorang pendatang dengan mudah dan cepat bertutur-kata dalam bahasa setempat, tentu saja bukan karena ia tekun mempelajari bahasa itu, tapi karena ia membiasakan diri berinteraksi dengan para penuturnya. Seorang hobist tanaman/hewan akan merasa stress jika ia tak sempat bercengkerama dengan tanaman/hewan piaraan walau hanya sehari saja. Demikianpula orang yang terbiasa memperhatikan keunggulan orang lain, memiliki banyak sahabat dan lebih berhasil dari pada orang yang cendrung menonjolkan kelebihan diri. Orang ini akan terbiasa menolong baik dalam motivasi, bimbingan dan bahkan materi. Dan bagi dia tak akan ada agenda untuk mengabaikan seseorang yang membutuhkannya. Kebiaasaan juga dimiliki oleh hewan. Seekor kucing/anjing piaraan akan setia menunggu didepan gerbang setiap sore hari karena tahu kebiasaan jam pulang kerja tuannya. Kucing/anjing piaraan tersebut tidak bisa tenang dan bisa stress jika tak tuannya tak datang pada jam biasanya. Tentu masih ada banyak kebisaan lain, baik yang positif maupun negatif.
Selain kebiasaan pribadi, ada kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat: Orang selalu berkumpul pada waktu luang untuk melakukan hobby, bertukar pikiran dan atau menyelesaikan suatu pekerjaan (gotong royong). Tujuannya untuk mempererat persaudaraan, menemukan solusi terhadap sebuah masalah, membuat perencanaan dan meningkatkan semangat kerja sama.
Apa itu kebiasaan? Oxford Dictionary for Advanced Learners menjelaskan “Habit is a settled practice, especially, something that can not easily be given up. Habit is a usual behavior.
Kebiasaan adalah sebuah perbuatan/tindakan/praktek yang telah memasyarakat dan tidak mudah (sulit) untuk diabaikan atau ditinggalkan begitu saja.
Merujuk pada batasan oxford diatas, kebiasaan adalah sebuah pola hidup yang terjadi dengan melibatkan seluruh aspek kehidupan seseorang. Kebiasaan merupakan cara pandang, expresi dan tindakan yang mencerminkan diri seseorang dan berpengaruh baik terhadap diri maupun orang lain.
Kebiasaan terbentuk dari hal-hal kecil dan dilakukan dalam kreatifitas dan innovatisi secara terus-menerus, akan mampu mendorong lahirnya kekuatan mental/spirit atau moral (karakter) seseorang. Mental/spirit atau moral (karakter) yang terbangun dari kebiasaan yang efektif dalam kreatifitas dan innovatisi dapat melahirkan sebuah kehebatan, demikian Aristotle berkata “The excellence is not an action only, but habitual.”
Bagaimana seseorang dapat membangun dan memiliki sebuah kebiasaan yang baik dan efektif. Termasuk kebiasaan yang bisa mendorong lahirnya sebuah kemampuan/keahlian tertentu?
Kebiasaan yang dipenuhi dengan kreatifitas dan innovasi dan berjalan secara baik dan efektif memiliki pengaruh bagi seseorang untuk membangun dan mengembangkan diri menjadi Pribadi yang Besar. Kebiasaan tersebut dapat terbangun dari hal-hal seperti diuraikan dalam pelajaran-pelajaran berikut.
Cari Blog Ini
Kamis, 01 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL
LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL 1. When you are traveling around Timor, especially at the district of north middle Timor, you will be fa...
-
SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS TAHUN 2013 NASKAH READING CHUBB The Board of Directors of PT Asuransi Chubb Indonesia...
-
UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS SMA 2014 Listening Section In this section of the test, you will have the chance to show how well you...
-
UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS SMA 2014 Listening Section In this section of the test, you will have the chance to show how well you und...
-
Saya Eunike Samuella, lahir di Surabaya pada 7 November 2002 Kini saya sudah duduk di kelas I SD Katolik Aloysius. Sekolah saya beralamat di...
-
PEKERJAANKU ADALAH IBADAHKU DAN TEMPAT KERJAKU ADALAH KEDIAMAN DAN KUBURANKU By Leonardus Nana Sebagian dari Anda mungkin tidak t...
-
HOPE When I was born, God had equipped me with two HANDS By the Hands, I could express the Capability that God gave me. I could expr...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar