Sasaran yang SMART
Setiap orang memiliki cita-cita/keinginan untuk hidup lebih baik. Hidup lebih baik menuntut keinginan lebih tinggi dan keinginan lebih tinggi menuntut kemampuan lebih besar. Tetapkanlah keinginan dan usahakanlah kemampuan untuk memperbesar kapasitas. Karena hanya dengan kapasitas besar, sebuah sasaran/keinginan/cita-cita mudah dicapai. Adalah lebih baik gagal mencapai sebuah keinginan besar dari pada berhasil mewujudkan suatu keinginan sederhana saja. Bagaimana mewujudkannya? Mulailah dari sesuatu yang sederhana/kecil; mulailah dengan sebuah langkah kecil dan biarkanlah keberhasilan kecil dari langkah kecil itu memberi keberanian untuk mengambil langkah seterusnya dan seterusnya. Jangan berhenti melangkah hanya oleh hambatan yang belum tentu mematikan langkah anda sebelum sampai ke tujuan. Yakinlah bahwa sekecil apapun langkah yang dibuat pasti mencapai sebuah tujuan dan tujuan yang telah dicapai oleh lankah kecil itu akan terus bertumbuh dan bertambah hingga tujuan utama tercapai. Oleh karena itu, orang-orang sukses menyarankan: Gantungkanlah cita-cita atau harapan atau sasaranmu diatas bintang-bintang, dan berjuanglah untuk menggapainya selangkah demi selangkah.
Philosophy “Gantungkanlah cita-cita atau harapan atau sasaranmu diatas bintang-bintang” ini sangat indah, namun memiliki dua makna yang harus disikapi secara proporsional.
Gantungkanlah cita-cita atau harapan atau sasaranmu diatas bintang-bintang, dapat memacu diri untuk menumbuhkan semangat pembentukan diri, mengisi diri dengan ilmu, pengetahuan dan ketrampilan guna memperbesar kapasitas diri bagi pengapaian cita-cita diatas.
Gantungkanlah cita-cita atau harapan atau sasaranmu diatas bintang-bintang, mungkin sebuah cita-cita yang terlalu besar, dan terlalu tinggi karena itu mustahil untuk mengapainya. Oleh karena itu, gantungkanlah cita-cita atau harapan atau sasaranmu diatas bintang-bintang hanya akan melemahkan dan bahkan mematikan semangat juang.
Jika demikian, apakah anda tidak boleh membuat cita-cita/harapan tinggi atau hanya boleh menetapkan sasaran yang kecil dan sederhana saja. Atau bahkan anda harus mundur dan hidup tanpa cita-cita, harapan atau target hidup – hidup apa adanya? Tidak!!!
Anda harus tetap mengantungkan cita-cita atau harapan atau sasaranmu diatas bintang-bintang. Sebab sesungguhnya cita-cita/keinginan itu ditetapkan sedangkan kemampuan itu diusahakan. Oleh karena itu, mulanya kenalilah potensi diri yang Tuhan taburkan dalam dirimu. Pakailah potensi itu untuk membentuk dan memperbesar kapasitas dirimu terlebih dahulu, maka anda akan mampu membuat setiap target menjadi mudah dicapai karena target itu menjadi lebih khusus, lebih logis, lebih relefan, lebih terukur, lebih mudah, dan lebih cepat menyelesaikannya seperti telah ditulis dalam ayat suci:
……..do not think yourself more highly than you should. Instead, be modest in your thinking and judge yourself according to the amount of faith that God has given you. Rome 12:3
Satu hal yang harus dicatat adalah: setiap sasaran yang terkonsep dengan baik bisa saja menjelma menjadi sebuah batu sandungan yang tidak menghasilkan kesejahteraan, sebaliknya penderitaan belaka. Oleh Karena itu, guna menghindari kerumitan yang mungkin terjadi dan menjadikan sebuah target menjadi lebih khusus, lebih logis, lebih relefan, lebih terukur, lebih mudah, dan lebih cepat diselesaikan, maka, Anda harus smart (cerdas) dalam menetapkan sasaran anda yang telah terkonsep itu secara SMART pula antara lain:
Specific artinya sasaran yang ditetapkan harus jelas, utuh dan berupa sebuah kesimpulan tunggal. Ibarat sasaran menendang bola adalah gawang, bukan yang lain.
Measurable artinya kita harus memiliki ukuran yang jelas untuk mengetahui sudah seberapa jauh kita telah mencapai sasaran yang specific tersebut
Attainable artinya memiliki kelayakan rasional untuk bisa dicapai. Bahwa secara rasional sasaran itu dapat kita capai secara bertahap dari terkecil hingga terbesar. Bukan langsung melompat kepada sasarang yang terbesar tanpa melewati tahapan – tahapan awal yang kecil
Relevant memberi pemahaman bahwa sasaran itu memiliki tingkatan relevansi yang tinggi dengan keadaan diri kita sehingga mengajari kita untuk tak berpuas diri. Tetapi dapat mendorong/memotifasi untuk terus berprestasi
Time Scale artinya sasaran dapat dicapai berdasar jenjang waktu yang jelas dan terukur.
Setiap sasaran yang ditetapkan secara SMART akan memberikan hasil yang tidak mengecewakan. Mengapa? Karena sasaran/target yang dikerjakan menjadi lebih khusus, lebih logis, lebih relefan, lebih terukur, lebih mudah, dan lebih cepat diselesaikan. Namun sebuah pencapaian yang lebih besar akan anda raih jikalau sebelum mengeksekusi sasaran itu, anda terlebih dahulu mengembangkan kapasitas diri secara SMART pula seperti berikut:
Specific : Temukan dan kembangkan potensi diri, dan bekali diri dengan pengetahuan dan skill khusus yang diperlukan untuk mengeksekusi sasaran yang ditetapkan.
Measurable : Perbesar kapasitas diri dengan pengetahuan dan skill hingga menjadi terampil guna mengeksekusi sasaran yang ditetapkan
Attainable : Capailah hasil mulai dari yang lebih kecil karena hasil kecil itu dapat memupuk harapan dan keyakinan bahwa tidak ada hasil lebih besar yang mustahil untuk dicapai.
Relevant : Mulailah dengan langkah-langkah kecil karena hasil dari langkah kecil itu akan memberi keberanian untuk melangkah lebih besar guna mencapai hasil lebih besar
Time Scale : Belajar memperbesar kapasitas diri setiap saat dan tetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguasai sebuah keahlian yang dibutuhkan.
Ke-5 langkah diatas menegaskan agar setiap kita harus: 1. menerima apapun bentuk dan seberapapun besar talenta yang Tuhan berikan. 2. melaksanakan dan mengembangkan talenta yang kita terima (miliki) dengan sepenuh hati. 3. maka kita akan mendapatkan tidak hanya sebuah kapasitas yang bertambah besar (hasil/tanggung jawab lebih besar) tetapi juga sebuah hasil berupa suka-cita, kehormatan, kemulian, kelimpahan, dan kehidupan. Pencerahan ini dapat dibaca dalam cerita suci ini:
The servant who had received five thousand talents went at once, invested his money, and earned another five thousand talents. In the same way, the servant who had received two thousand talents earned another two thousand talents. Matthew 25: 16-17
The servant who received five thousand talents came in and handed over the other five thousand coins; sir he said, look! There are another five thousand talents that I have earned. Well done, you good and faithful servant! Said his master. You have been faithful in managing small amounts, so I will put you in charge of larger amounts. Come on in and share my happiness. Mathew 25: 20-21
Ayat suci Mathew 25:16-17 dan Mathew 25:20-21 memberi pencerahan bahwa setiap orang yang menerima dan tekun melaksanakan talentanya, tidak hanya mendapatkan tambahan kapasitas (dukungan moral maupun material) untuk keberhasilan, tetapi juga ia akan diberi hak untuk turut berbagi dalam kesuksesan dari pemilik talenta tersebut. Kontrakdiksi terhadap Mathew 25:16-17 dan 25: 20-21 diatas, Matthew 25:18 & 25 yang berbunyi:
Nevertheless, the servant who had received one thousand talents went off, dug a hole in the ground, and hid his master’s talents (money). I was afraid, so I went off and hid your money in the ground.
Dan seterusnya dalam Mathew 25:18-30 menyadarkan kita bahwa sesungguhnya tak ada orang yang mau mendukung secara moral maupun material (motivasi, semangat, , strategi, teknologi, usaha dan modal) kepada mereka yang tidak bertanggung jawab untuk mengerjakan talentannya. Artinya tidak ada hasil yang dicapai tanpa usaha dan tak ada orang akan membantu jika Anda tidak terlebih dahulu mengusahakan keinginan anda tersebut.
Merujuk pada cara menetapkan dan mencapai target seperti diuraikan diatas, Thomas Watson, pendiri IBM memberikan formula Concepttual Learning berikut ini:
SASARAN : Rumuskan di kepalamu sasaran apa yang Anda ingin capai dalam hidup (Anda ingin menjadi Apa atau Anda ingin miliki apa)
CARA : Aktifkan pikiranmu untuk merumus dan menetapkan cara atau strategi yang tepat yang membantu Anda mencapai sasaran tersebut
TINDAKAN : Pilihlah cara/strategi yang tepat dari cara/strategi yang telah anda pikirkan. Lakukan cara tersebut dengan tekun dan sepenuh hati untuk meraih sasaran yang Anda tetapkan.
Formula Thomas Watson diatas mengajari kita untuk tidak melakukan sesuatu tanpa sebuah konsep yang smart. Konsep/perencanaan dapat menolong seseorang menetapkan seberapa besar dan sulit sasaranya, mengetahui seberapa besar kemampuan untuk mencapai sasaran, menetapkan tahapan pencapaian, memahami relevansi pencapaian terhadap kemajuan yang lebih tinggi dan mengetahui seberapa lama pencapaian dapat terpenuhi.
Cari Blog Ini
Kamis, 01 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL
LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL 1. When you are traveling around Timor, especially at the district of north middle Timor, you will be fa...
-
SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS TAHUN 2013 NASKAH READING CHUBB The Board of Directors of PT Asuransi Chubb Indonesia...
-
UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS SMA 2014 Listening Section In this section of the test, you will have the chance to show how well you...
-
UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS SMA 2014 Listening Section In this section of the test, you will have the chance to show how well you und...
-
Saya Eunike Samuella, lahir di Surabaya pada 7 November 2002 Kini saya sudah duduk di kelas I SD Katolik Aloysius. Sekolah saya beralamat di...
-
PEKERJAANKU ADALAH IBADAHKU DAN TEMPAT KERJAKU ADALAH KEDIAMAN DAN KUBURANKU By Leonardus Nana Sebagian dari Anda mungkin tidak t...
-
HOPE When I was born, God had equipped me with two HANDS By the Hands, I could express the Capability that God gave me. I could expr...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar