https://drive.google.com/file/d/1IpA70ea5bj0nLzFEYC7j1C685Gcg4xfC/view?usp=sharing

Cari Blog Ini

Kamis, 01 Oktober 2009

Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar

Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar
Pikiran manusia terbagi dalam Conscious Mind and Subconscious Mind, keduanya mempunyai tugas:
Conscious Mind (Pikiran Sadar) menerima dan menyaring informasi-informasi dari luar, lalu melalui sebuah proses berpikir logis, conscious mind memberi alasana-alasan apakah sebuah informasi dapat diterima atau ditolak
Subconscious Mind (Pikiran Bawah Sadar) menyimpan semua informasi yang masuk secara utuh tanpa proses seleksi. Kemudian subconscious mind melakukan pengolahan terhadap informasi-informasi yang disimpan melalui programming process berikut:
Visual - Membayangkan hasil apa yang diinginkan
Imagine - Melihat dan memfokuskan pada hasil dengan seolah-olah telah dicapai
Meneguhkan dan memperkuat keyakinan bahwa hal yang diimpikan bisa dicapai
Memberdayakan tindakan berdasarkan keyakinan nyata
Secara sederhana kita dapat mengambarkan kerja otak sebagai berikut: Manusia memiliki indera dan otak. Indera menginput data berupa gambar, bunyi, rasa, cita-rasa dan bebauan dan dipasok kepada otak. Otak menerima dan meramu data-data tersebut menjadi bahasa otak. Bahasa otak tersebut digunakan untuk mengambarkan sesuatu disekitarnya melalui penalaran atau imaginasi yang berbeda. Pengambaran itu biasanya merujuk pada apa yang dilihat (visual), apa yang didengar (auditory) dan atau apa yang dirasakan (kinetic).
Jadi mulanya, manusia mengisi otak untuk berpikir; otak yang sudah terisi difungsikan untuk Analysing, Synthesizing & imaging dan Valuing terhadap apa yang dilihat (visual), apa yang didengar (auditory) dan atau apa yang dirasakan (kinetic). Melalui ketiga fungsi otak tersebut, manusia mampu berpikir secara logis dan sistematis (cermat konsep), bertutur kata yang penuh inspirasi dan motivasi dan bertindak secara tepat dan konsruktif (sesuai konsep), hingga terbangun kebiasaan yang baik dan terpuji. Sebagai imbalannya, manusia dapat memiliki sebuah Karakter Yang Mulia.
Dengan kata lain, isi otak diwujudkan dalam kata, kata dinyatakan dalam tindakan, tindakan menjelma jadi kebiasaan dan kebiasaan akan meneguhkan sebuah karakter. Oleh karena itu, pastikan Anda hanya mengisi otak/pikiran Anda dengan berbagai hal yang layak mendatangkan kebaikan dan juga melahirkan pujian: yakni hal-hal yang benar, mulia, agung, murni, terhormat dan menyenangkan seperti dinyatakan dalam ayat suci:
Fill your mind with those things that are good and that deserve praise: things that are true, noble, right, pure, lovely and honorable. Philippians 4:8
Namun, perlu disadari bahwa pemikiran setiap orang tidak sama. Melalui pikiran yang berbeda itu, orang dapat menilai segala sesuatu sesuai kandungan pikirannya. Oleh karena itu sering kita temui suatu kebiasaan, paham dan nilai, yang dianut seseorang, sekelompok orang atau ras tertentu kadang tak dapat diterima oleh yang lain. Demikian juga tutur kata, tindakan, kebiasaan dan karakter yang dihasilkan oleh seseorang, sekelompok orang atau ras terkadang tak sama. Maka patutlah kita pahami bahwa ternyata pikiran memiliki kekuatan yang dapat menyebabkan tidak hanya persamaan tetapi juga perbedaan dalam pesan, tindakan, kebiasaan dan karakter.
Mengapa PIKIRAN dapat menyebabkan pesan, tindakan, kebiasaan dan karakter seseorang, sekelompok orang atau ras tertentu berbeda dari yang lain? Otak bawah sadar membaca (scan) keadaan sekitar dan memilih informasi penting untuk diperhatikan. Walau demikian, orang tidak hanya memperhatikan sesuatu seperti apa adanya, tetapi juga cendrung memperhatikan sesuatu berdasarkan harapan dan keinginan mereka. Setiap individu memiliki pilihan cara yang berbeda dalam memikirkan dan mengkomunikasikan apa yang dialaminya – Ada yang mengungkapkan sesuatu berdasarkan gambaran yang dilihat, yang lain berbicara tentang bunyi yang didengar dan yang lain lagi memperbincangkan sesuatu berdasarkan rasa yang dialami. Hal ini sesuai dengan pendapat Sandra Blakeslee, an award winning science writer for the New York Times bahwa “umumnya persepsi orang tentang sesuatu tidak didasarkan pada aliran informasi dari luar diri menuju otak, tetapi didasarkan pada apa yang otak alami sebelumnya, dan apa yang otak inginkan terjadi berikutnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL

  LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL 1.      When you are traveling around Timor, especially at the district of north middle Timor, you will be fa...