https://drive.google.com/file/d/1IpA70ea5bj0nLzFEYC7j1C685Gcg4xfC/view?usp=sharing

Cari Blog Ini

Jumat, 24 April 2015

CORPORATE CULTURE (BASIC MENTALITY) (2)



CORPORATE CULTURE  (BASIC MENTALITY)
Tulisan ini berikut ini merupakan sambungan dari Topic Corporate Culture di http://leonardusnana.blogspot.com/2015/04/corporate-culture_21.html
Perintis Pendidikan di Indonesia
Sebelum Indonesia merdeka dan mampu untuk mendirikan dan mengelola organisasi pendidikan, organisasi berbasis agama Katolik telah memberdayakan banyak anak-anak bangsa menjadi pribadi yang cerdas, peduli dan bertagwa.
Banyak kongregasi seperti SVD atau OFM Conventual telah memutuskan “untuk menjatuhkan benih ke tanah dan mati” melalui berbagai karya, salah satunya adalah karya pendidikan. Kongregasi Katolik berani menjatuhkan benihnya pada karya pendidikan karena percaya bahwa dari benih yang mati itu akan akan berkecambah dan tumbuh menjadi pohoh-pohon TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Pohon-pohon (organisasi sekolah) tersebut dihimpun dalam suatu lembaga gerejani berbentuk yayasan atau lainnya untuk terus memelihara, merawat, dan memupuki agar dapat bertumbuh subur dan menghasilkan daun, bunga, kayu dan buah.
Basic Mentality.
Sekolah-sekolah yang dikelola kongregasi Katolik mengalami kemajuan yang luar biasa karena dilandasi pada suatu pemikiran dasar yang mengutamakan bukan hanya kecerdasan dan kedisiplinan saja tetapi juga kesopanan, kepedulian, ketagwaan dan cinta.
Karena itu, setiap member organisasi pendidikan katolik, mulai dari murid, karyawan, guru dan biarawan-biarawati adalah pribadi yang selalu dituntun untuk belajar dan bekerja dengan hati. Tujuannya adalah mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi bernilai dan unggul (subur dan menghasilkan daun, bunga, kayu dan buah). Di sini, anda akan ditanamkan sebuah mental dasar/dasar berpikir tentang falsafah organisasi tersebut – atau yang disebut basic mentality.
Percaya atau tidak, Yohanes 12:24 talah menjadi Basic Mentality dari setiap organisasi modern. Ketika anda memutuskan menjadi member sebuah organisasi termasuk yayasan pendidikan, anda harus memutuskan untuk jatuh atau meninggalkan impian yang lain dan siap mati atau mendedikasikan seluruh waktu, tenaga dan sumber daya bagi kemajuan organisasi tersebut.
Artinya, saat anda memutuskan menjadi siswa dari sebuah sekolah Katolik, anda harus siap mengikuti cara bagaimana anda seharusnya belajar dan dididik. Anda belajar dan dididik mengutamakan bukan hanya kecerdasan dan kedisiplinan saja tetapi juga kepedulian, ketagwaan dan cinta. Tetapi jika anda memutuskan menjadi guru dari sebuah sekolah katolik, anda harus siap mati atau mendedikasikan seluruh waktu, tenaga dan sumber daya bagi kemajuan belajar siswa dan kesejahteraan anda dan kemajuan organisasi/lembaga. Anda, baik itu siswa atau guru akan meraih ini jika anda mencintai apa yang anda kerjakan.
Basic mentality atau pemikiran dasar tentang mencintai apa yang anda kerjakan sesungguhnya merupakan misi hidup setiap orang yang beradab. Steven Covey berkata Please find your life’s mission – you were born to love what you do. Anda sebagai guru atau karyawan dan pengurus yayasan tidak akan siap mati untuk kemudian bertumbuh dan mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan sumber daya untuk merawat pohoh atau mendidik siswa-siswi TK sampai SMA jika anda tidak mencintai apa yang anda kerjakan atau mereka yang anda didik.
Dengan cinta, anda akan bekerja dengan hati dan siapa yang bekerja dengan hati akan bekerja seturut Rome: 12:11 “Work hard don’t be lazy. Serve the Lord with a heart full of devotion. Let your hopes keep you joyful. Be patient in all your troubles and pray all the times.” Maka perhatikan bahwa kesuksesan besar dan kesejahteraan berlimpah akan dicurahkan kepada mu. Barac Obama pernah berujar, life is blessed in the service to others atau hidup terberkati untuk memberkati orang lain - be blessed to bless. Hidup untuk melayani, melayani dengan semua yang anda miliki.
Cinta pada pekerjaan dan orang-orang yang dilayani mendorong anda bekerja lebih keras sebagai sebuah ibadah dan terus bersuka-cita dalam pengharapan. Hal ini akan terwujud jika anda bisa menjiwai apa yang anda kerjakan dan senantiasa menempatkan pekerjaan dan orang-orang yang anda layani dalam hati anda. Maka hal pertama dan utama dalam karya adalah membangun sebuah relasi – hati anda harus berelasi dengan pekerjaan dan juga mereka yang anda layani. Seperti yang diungkapkan oleh Thomas Watson Sr. berkata “To be successful, you have to have your heart in your business and your business in your heart.” Pekerjaan dan mereka yang anda layani adalah harta anda, karena itu pesan penginjil Matius ini tepat untuk kita ikuti, ‘di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21).
Would you like to read more……….? Please visit us at your next chance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL

  LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL 1.      When you are traveling around Timor, especially at the district of north middle Timor, you will be fa...