https://drive.google.com/file/d/1IpA70ea5bj0nLzFEYC7j1C685Gcg4xfC/view?usp=sharing

Cari Blog Ini

Senin, 26 Juli 2010

What the BEST FARMERs do Kiat Sukses Petani Hebat dalam Mengubah Hidup Petani Timor







What the
BEST FARMERs do
Kiat Sukses Petani Hebat dalam Mengubah Hidup Petani Timor
By Leonardus NANA
UCAPAN SYUKUR
Semua hal baik yang tertuang di dalam tulisan ini bukan berasal dari dalam diri saya. Melainkan dari dan oleh Dia sendiri yang telah menuangkannya kedalam diri saya. Oleh karena itu saya bersyukur karena Dia masih bermurah hati untuk melayakkan saya berbagi kepada para saudara dan para pembaca yang berbahagia.

DEDIKASI
Walau tak mengenal Aksara, Strata Pendidikan Putra-Putrimu adalah Inspirasi bagi banyak orang. Ku dedikasikan tulisan ini sebagai tambahan Inspirasi Stefanus Siku Seo dan Maria Lotu, Bapak dan Mama tercinta.

UCAPAN TERIMA KASIH
1. Dia, Eunike Samuella, yang dititip-asuhkanNya bagi kami (Erly dan Leonardus) telah menajdi inspirasi besar untuk berbagi lewat tulisan ini. Terima Kasih Putri kecil ku.

2. Melalui bekerja, kami mendapatkan fasilitas penunjang hidup dan melalui belajar, kami mendapatkan keahlian, pengalaman dan inspirasi. Kami telah mendapatkannya melalui PT. Anugerah Ekstravisi Raya. Terima kasih kepada Bapak Bo Roby Sutiono dan Bapak Steven Sutiono, BOD PT. Sutindo Anugerah Sejahtera. Mereka telah memberi kami kesempatan untuk bekerja dan belajar pada perusahaan-perusahaan yang mereka pimpin.

Surabaya June, 2010
Leonardus Nana
leonardusnana@gmail.com
http://leonardusnana.blogspot.com
http://leonardusnana-myfarm.blogspot.com

KATA PENGANTAR
Setiap orang yang dilahirkan ke Dunia ini dibekali dengan dua modal besar; yakni modal Mimpi dan Modal Keyakinan.

Setiap orang memiliki Mimpi untuk menjadi seorang pribadi yang baik, pribadi yang sukses dan juga pribadi yang dapat memuliakan Tuhannya melalui sikap, tingkah laku dan perbuatan yang dapat memberi manfaat bagi orang lain. Sedangkan modal Keyakinan dipakainya untuk meraih setiap mimpinya pada suatu waktu yang dia tetapkan.

Setiap orang berhak bermimpi menjadi Presiden, Dokter, Pilot, Pramugari, Tentara dan lain sebagainya sejak kanak-kanaknya. Namun, jarang kita temui ada orang pernah bermimpi menjadi seorang “PETANI.” Karena mereka berkeyakinan, seorang Petani tak mungkin berkesempatan mendapatkan sebuah kualitas hidup lebih baik dalam bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan; apalagi dapat menjadi seorang Milioner seperti yang bisa diraih oleh profesi-profesi yang lain.

Petani, sesungguhnya adalah sebuah profesi yang utama dan mulia sebab tanpa Petani, seseorang dengan profesi yang lain bisa mendapatkan kebutuhan dasarnya.

Para Petani seharusnya berhak bermimpi menjadi Petani yanh hebat dan berkeyakinan untuk mendapatkan kulitas hidup lebih baik. Oleh karena itu, mari kita membantu Petani melalui pendampingan dan tuntunan agar mereka bisa menjalani kehidupan bertani secara professional. Dan berhak mendapatkan kualitas hidup lebih baik bahkan bisa menjadi seorang Milioner seperti yang bisa diraih oleh profesi-profesi yang lain.

Sebagian besar Ayat Suci dalam tulisan ini dikutip dari Good News Bible terbitan Philippine Bible Society 1982. Karena makna Ayat Suci dalam terjemahan Bahasa Inggris tampak lebih sederhana, utuh dan mudah dipahami.

Banyak terimakasih akan diberikan kepada setiap orang yang ingin menyempurnakan tulisan ini dengan sumbangan kritik, saran dan informasi yang dimilikinya.

What the
BEST FARMERs do
Kiat Sukses Petani Hebat dalam Mengubah Hidup Petani Timor
By Leonardus NANA

Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia dengan satu tujuan mulia yakni mewujudkan rancanganNya bagi kehidupan Manusia. Rancangan itu adalah rancangan kesejahteraan, suka cita dan damai-sejahtera tetapi bukan rancangan malapetaka dan penderitaan seperti tertulis: I alone know the plans I have for you, plans to bring you prosperity and not disaster. The plans to bring about the future you hope for.- Jeremiah 29: 11
Demikianlah melalui bekerja dan bekerja keras, manusia dapat mewujudkan rancangan ilahi tersebut dalam sebuah hidup yang berbahagia dan berkecukupan (Proverb 128: 2).

Oleh karena itu, seekor anak Ayam bisa menjadikan seseorang Milioner bukanlah sebuah cerita dongeng pengiring tidur seorang bocah. Namun, bisa menjadi sebuah kenyataan dalam hidup jika kita memiliki hidup yang penuh optimisme dan penuh syukur.

Sebab sesungguhnya, orang-orang yang hidup dalam optimisme dan syukur mampu melihat peluang-peluang emas didalam hal-hal kecil, sulit dan mustahil. Dia dapat maju dan sukses dengan menemukan kesempatan-kesempatan yang mungkin diabaikan atau ditinggalkan oleh orang lain. Dia dapat maju dan sukses dari peluang yang mustahil diterima oleh orang lain walau dia sendiri sedang berada dalam suatu keterbatasan besar atau berada dalam suatu kehidupan yang penuh tantangan dan sulit.

MANUSIA GAGAL DALAM HIDUP

Tuhan menciptakan segala sesuatu mendahului manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri. Tuhan memberi manusia mandat untuk menguasai dan mengelola Alam Raya dan segala isinya, juga demi kepentingan manusia itu sendiri. Bahkan dengan perintah tersebut, manusia dapat membanggakan diri sebagai wakil Tuhan yang berwenang menjaga, memelihara dan mengelola semua ciptaanNya

Sebagai wakil Tuhan, manusia akan berhasil tidak hanya untuk mewujudkan rancangan Tuhan (Jeremia 29: 11). Tetapi juga dilayakkan untuk menyaksikan keagungan karya Tuhan didalam karya mereka. Ini merupakan suatu keistimewaan karena selain diciptakan seturut dan serupa gambaran Allah, mereka diberikan Kekuatan sekaligus PengetahuanNya sendiri seperti tertulis: God made us to be like himself or resemble him and gave us his own strength and his own insight to let us see the majesty of His creation. (Gen 1:26-28; Sirack 17: 4&8 ).

Namun, mengapa ada sebagian manusia yang berhasil dalam hidup tetapi ada orang lain yang tetap gagal, walau dia yang gagal mungkin telah bekerja dengan lebih keras dari pada mereka yang lain? Pertanyaan ini sering saya ajukan kepada orang tua dan para saudara saya di kampung, Atambua Timor, tetapi umumnya mereka menjawab ‘Karena NASIB.’

Tuhan Memberi Nasib Baik (Jeremia 29: 11) bukan Nasib Buruk

Para saudara saya di kampung, Atambua Timor selalu berkata bahwa Tuhan telah menetapkan Nasib baik dan juga Nasib jelek. Mereka berasumsi bahwa orang bernasib baik mendapatkan Kemurahan Tuhan sedangkan orang bernasib Jelek mendapatkan Ujian-Nya.

Nasib jelek atau ketidak-beruntungan seseorang bukan merupakan ujian dari Tuhan, sebab Tuhan sesungguhnya tidak menguji siapapun (Jakobus 1:13c). Tuhan hanya berkenan memberikan atau menurunkan kebaikan, suka cita dan damai sejahtera bagi umat-Nya (Jeremia 29: 11& Jakobus 1:17a).

Tuhan tetap menurunkan kemurahan-Nya, baik kepada orang yang berkenan bearda dalam hadirat-Nya maupun mereka yang tidak ingin berada di dalam Dia. Jika demikian, mengapa manusia cendrung mengalami kegagalan demi kegagalan dalam hidup? Dalam Kitab Kebijaksanaan, Nabi Solomon memberikan jawaban berikut:
1. Tidak ada seorangpun yang pernah mempelajari Kehendak/rancangan Allah, (Who can ever learn the Will of God? Wisdom of Solomon 9:13), karena……….

2. Kapasitas Akal manusia tidak cukup besar untuk mempelajari Kehendak/Rancangan Allah (Human’s reason is not adequate for the task; Wisdom of Solomon 9:14a), ditambah lagi……

3. Filosofi manusia tidak bisa dijadikan pedoman (Our Philosophies tend to miss lead us; Wisdom of Solomon 9:14b). Semua itu dapat terjadi karena…….

4. Ragawi manusia adalah sandungan bagi Jiwa dan sekaligus beban bagi Akal yang aktif berpikir; (Because our mortal bodies weigh our Souls down; the body is a temporary structure made of earth, a burden to the active mind Wisdom of Solomon 9:15)

Ketidak mampuan manusia berpikir tentang atau mempelajari Kehendak/Rancangan Allah telah berdampak besar bagi kehidupan manusia itu sendiri, sehingga sebagai manusia, kita cendrung untuk:
1. Membentengi diri dengan membangun pikiran negatif bahwa kita adalah orang-orang yang berada dalam kelemahan, kesukaran, aniaya, kesesakan dan siksa (we are content with weakness, insults, hardships, persecutions and difficulties. 2Cor 12:10a).

2. Merusak diri dengan membangun kebiasaan mengerutu, mengeluh serta menciptakan konflik diri atau tak peka terhadap kata hati nurani (we live a life that full of arguing and complaining ( Phil 2:14) and conflict (Rome 7:15)

3. Mengisi Hati kita dengan ketidak-sabaran dan kebimbangan serta ketidak pastian (we live a life that full of impatient and doubt (James 1:6b & 1:7-8)

Kecendrungan-kecendrungan negatif diatas telah menjadi sebuah kebiasaaan yang membentuk karakter hidup manusia sebagai orang miskin dan menderita; hidup sebagai orang rendah diri dan terbelenggu. Karakter hidup sebagai pecundang tidak akan pernah melahirkan sebuah keinginan yang penuh keyakinan untuk maju, melainkan sebuah keinginan yang hanya dapat menjerumuskan (But a person is tempted when he is drawn away and trapped by his own evil desire. James 1:14).

Kita memiliki niat untuk maju namun kadang tak mampu mengendali keinginan kita yang cendrung menyimpang (evil desires) sehingga kita tidak yakin untuk meraihnya. Mengapa? Karena kita tidak membuat suatu usaha untuk mendukung keinginan tersebut. Akibatnya, kita berpikir kita tidak mampu, kita berpikir orang lain tak mau membantu kita, kita berpikir orang lain lebih mampu, kita berpikir kita tak bisa mengikuti Perubahan Alam, kita berpikir dan kita berpikir........; demikian James Allen menulis: Semua yang berhasil diraih atau semua yang gagal diraih merupakan akibat langsung dari Pikiran kita sendiri.

Artinya, Semua yang berhasil diraih atau semua yang gagal diraih berawal dari Pikiran seperti tertulis: “All things in this World begin in Mind.” (Sirach 37:18b).

Memberdayakan Pikiran

Sebagai manusia yang berpikir, kita harus memperlakukan Pikiran secara baik dan benar. Demikian James Allen melukiskan: Pikiran itu ibarat sebuah Kebun yang ditumbuhi Tanaman Buah dan juga Rumput Liar. Sebagai Pemilik Kebun, kita harus membersihkan Rumput Liar (pikiran jelek dan menjerumuskan) dan merawat Tanaman Buah (pikiran baik dan murni) agar menghasilkan Buah yang berlimpah. James Allen menambahkan: Dengan melakukan proses ini, kita sedang memberdayakan Pikiran guna membuat Rancangan Hati yang baik untuk membentuk Karakter Diri, Kondisi Diri dan juga Nasib Diri kita menjadi lebih baik.

Memberdayakan Pikiran guna membentuk Rancangan Hati yang baik (Pikiran Sempurna) bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Karena Rancangan Hati sesungguhnya sama seperti Emas-Permata yang menuntut Keunggulan dalam proses pencarian, penggalian dan tentu saja menuntut Keunggulan dalam Pemurnian. Juga menuntut Keunggulan dalam proses pembuatannya menjadi Perhiasan yang eksotis.

Emas-Permata menuntut Keunggulan dalam proses pencarian dan penggalian karena tersimpan jauh dibawah tempat-tempat sulit; yang tak mungkin dilewati Singa-singa muda dan bahkan Mata Elang sekalipun tak mampu mendeteksinya. Emas-Permata berada dibawah perut Bumi dan menjadi dasar bagi pembentukan Gunung-gunung. Manusia menggali tambang, turun kedalam dan berada jauh dikegelapan perut Bumi yang pekat-kelam sehingga mereka dilupakan oleh orang-orang yang diatasnya. Emas-Permata membuat manusia menyelidiki batuan kerak Bumi. Mereka melekatkan tangan pada batu-batu keras dan membongkar-bangkir Gunung sampai ke akar-akarnya. Mereka menggali terowongan dan rembesan air sungai dibendungnya, matanya melihat segala-sesuatu yang berharga dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang (baca Ayub 28:1-11).

Demikianpula Rancang Hati manusia ibarat Sumber Air yang berada di dalam sebuah Sumur yang dalam, tetapi hanya orang-orang yang pandai mampu meraih dan menimbanya keluar (Amsal 20:5). Jikalau demikian, Siapakah orang-orang Pandai yang mampu menemukan dan meraih Rancangan-rancangan baik yang ada dalam Hati manusia?
Mereka adalah pribadi yang telah mengisi pikiran dengan hal-hal yang layak mendatangkan kebaikan dan juga melahirkan pujian; yakni hal-hal yang benar, mulia, agung, murni, terhormat dan menyenangkan seperti dinyatakan dalam ayat suci:
Fill your mind with those things that are good and that deserve praise: things that are true, noble, right, pure, lovely and honorable. Philippians 4:8

Sebab sesungguhnya Rancangan Hati yang baik (Pikiran Sempurna) dapat membentuk anda menjadi pribadi yang Unggul. Oleh karena itu, peliharalah Pikiran anda karena Kepribadian anda dibentuk oleh Pikiran anda seperti tertulis:
Be careful how you think; your life is shaped by your thoughts – Proverb 4:25

Pikiran yang Sempurna akan melahirkan Kata-kata yang Indah

Pikiran yang sempurna akan melahirkan kata-kata yang indah dan menyenangkan; kata-kata yang dapat mengobati setiap hati yang gundah-gulana dan jiwa yang tersesat. Setiap kata yang sempurna memiliki power dan otoritas untuk membentuk segala sesuatu menjadi baik. Karena setiap kata yang sempurna dan berotoritas tidak hanya mempengaruhi tetapi juga menginsiprasi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu guna keluar dari segala kemelut yang dihadapinya.

Tambahan lagi, bahwa kata yang sempurna dapat mengubur tidak hanya segala kuatir yang mengerogoti kebahagian, tetapi juga memberikan peneguhan dan mendatangkan suka-cita seperti dilukiskan dalam ayat suci:
Kind words are like honey-sweet to the taste and good for your health- Proverb 16:24
Worry can rob you of happiness, but kind words will cheer you up- Proverb 12:25.

Peliharalah perkataan mu dalam kesempurnaan karena berbeda dari Perkataan (sabda) Tuhan adalah sumber kehidupan dan kehidupan itu adalah terang bagi manusia (John 1:4). Perkataan mu adalah awal dari kehidupan atau kehancuran, kedamaian atau kebencian serta kasih atau keserakahan. Anda akan mendapatkan apa yang anda pilih!

Kata yang Sempurna akan berwujud dalam Tindakan Konstruktif

Kata yang sempurna akan berwujud dalam Tindakan yang sempurna pula. Tindakan yang sempurna adalah perbuatan yang dapat menghasilakan suatu buah yang baik; yakni buah yang bisa meningkatkan standard diri. Selain itu setiap tindakan yang sempurna juga dapat menjadi model dan contoh bagi orang lain. Sebab dengan melihat semua tindakan anda yang sempurna, orang lain akan terpengaruh dan terispirasi bahwa adalah keberuntungan jika dia juga bisa melakukan segala sesuatu dengan sungguh dan benar sama seperti anda. Hal meniru tindakan yang sempurna dilukiskan dalam ayat suci:
Keep on imitating me, my brothers. Pay attention to those who follow the right example that we have set for you- Philippians 3:17

Peliharalah tindakan mu dalam kesempurnaan karena tindakan mu adalah wujud nyata dari kemurahan hati dan kasih mu. (1Korintus 3:1-13, Jakobus 2:14-26 dan 1John 3:18). Oleh sebab itu janganlah lelah untuk mengusahakan kesempurnaan dalam pikiran, kata dan tindakan karena berpotensi menjadikan anda sebagai pribadi yang sukses dan mulia.

Namun, mengapa Pikiran cendrung mendorong Manusia untuk menolak rancangan Tuhan yang sesungguhnya sangat indah bagi hidup dan kehidupan mereka? Kitab Sirak 15:11-17 memberi jawaban bahwa sejak awal mula manusia diciptakan, Tuhan memberi mereka kebebasan atau pilihan untuk melakukan apa yang mereka kehendaki dan mereka akan mendapatkan apa yang telah menjadi pilihan mereka.

Oleh karena itu, Sirak 15:11-17 lebih lanjut menegaskan bahwa sebagai manusia, kita seharusnya:
1. Tidak mempersalahkan Tuhan atas kegagalan (kesalahan) yang kita buat. Tuhan membenci kegagalan dan Dia tidak menghendakinya terjadi dalam hidup kita,
2. Tidak menuntut bahwa Tuhan tidak menuntun kita, sebab kegagalan dalam hidup kita tidak dapt mengurangi Kesempurnaan dari rancangan- rancangan yang telah ditetapkanNya.

BEKERJA UNTUK HARTA

Mari kita besyukur karena Tuhan itu Maha kasih dan penyanyang (let us give thanks to the Lord, because he is good and his love is eternal Psalm 136:1). Kasih Tuhan akan berwujud dalam setiap tindakan kita yang baik dan benar. Namun kita akan gagal menumbuhkan kasih Tuhan dalam hidup jikalau kita tidak belajar untuk mengetahui untuk apa atau kepada siapa kita seharusnya bekerja.

Induk Ayam Mati dalam Lumbung Padi

Umumnya sebuah keluarga petani di Timor paling sedikit memiliki kekayaan 1ha (satu hectare) lahan yang ditanami Jagung, Singkong, Umbian dan kacang-kacangan. Dia juga memiliki paling kurang 5-10 ekor ayam, 5-7 ekor babi, dan 10-15 ekor kambing, 1-2 ekor kuda. Bahkan dia memiliki lebih dari 10-20 ekor sapi. Sedangkan Kerbau sudah jarang ditemui akibat perubahan iklim yang semakin panas dan kering.

Kekayaan sebanyak ini seharusnya membuat orang Timor memiliki tingkat kesejahteraan yang baik. Namun, kenyataan bawha sebagian besar orang Timor hidup dalam kelaparan, gizi buruk, masalah kesehatan dan juga rendah tingkat pendidikan.

Disadari atau tidak, masarakat tradisional tidak tahu cara mengelola dan juga tidak tahu manfaat dari kepemilikannya. Sebagai contoh, setiap pagi, seorang petani sambil menarik Kudanya dari belakang, dia akan menuntun Sapi-sapinya untuk merumput di Padang Sabana. Dia akan mengembalakan Sapi-sapinya didekat Ladang agar dia bisa sempatkan diri untuk bekerja di ladangnya.

Seorang Petani biasanya, tidak sempat sarapan dan juga tidak membawa Makan Siang. Dia baru bisa membuat makanan di kebun dengan memasak atau membakar Singkong, Umbian (gambili), Suwek, Labu, atau Jagung. Oleh karena itu, dia tampak kurus karena kurang asupan yang cukup gizi dan nutrisi. Disamping itu, dia tampak kotor karena tidak sempat mencuci pakaian dan juga mandi. Kesulitan mendapatkan air bersih sudah menjadi sebuah cerita biasa.

Sapi, Kambing dan Babi tidak punya Nilai Jual

Sapi-sapi gembalaan sulit gemuk karena mereka harus menempuh jarak jauh beberapa kilo meter untuk sekedar mendapatkan rumput dan air minum. Lagipula, banyak Sapi yang mati karena tidak ada lagi sumber air dan juga rumput hijau yang ditemui pada musim kemarau. Sedangkan Babi-babinya juga mengalami nasib yang sama; dibiarkan berkeliaran di sekitar pemukiman dan hanya diberi makan Singkong kering atau Jagung rusak pada sore hari saja.

Bagaimana dengan Kambing? Umumnya, Kambing dilepaskan dari kandang pada siang hari untuk merumput sendiri, dan mereka akan kembali lagi ke kandang pada sore hari. Oleh karena itu, baik Sapi, Kambing maupun Babi hanya diterima sebagai kepemilikan yang dapat memberikan nilai prestise tetapi bukan nilai ekonomis yang mensejahterakan.

Hasil Ladang Tidak Maksimal

Selain beternak, Petani Timor umumnya menanam Jagung, Singkong, Umbi-umbian dan juga Kacang-kacangan. Sama seperti ternak yang dimiliki, Lahan pertanian juga tidak memberikan nilai tambah dan tidak juga nilai ekonomis bagi mereka. Hasil Ladang umumnya hanya dipakai untuk konsumsi keluarga dan makanan bagi Babi.

Mengapa demikian? Ladangnya dikerjakan seorang diri bersama anak dan istri saja. Tidak ada sentuhan system pertanian atau tehnologi terhadap pengolahan, penanaman, pembersihan gulma hingga panen. Oleh karena itu, hanya sedikit hasil yang dia tunai.
Sedangkan penanganan yang buruk paska panen membuat hasil panenannya banyak yang habis dimakan ulat dan rusak/hancur akibat jamur. Akibatnya, dia pun tidak memiliki apa-apa lagi untuk dimakan dipenghujung musim kemarau. Nasib yang menyedihkan.

Model Bertani Beternak yang Memiskikkan

Pekerjaan bertani dan beternak seperti digambarkan diatas adalah sebuah beban yang memiskinkan bukan menghasilkan. Karena hanya akan menghabiskan seluruh pikiran, kekuatan dan juga waktunya untuk bekerja, tanpa diimbangi dengan pengetahuan untuk mengelola kekayaannya bagi kesejahteraan hidupnya dan juga keluarganya.

Hasil pertanian dan ternaknya tidak dapat menghasilkan uang untuk membesarkan ekonomi keluarga, menyekolahkan anak, apalagi untuk memberdayakan ekonomi orang-orang disekitarnya. Seorang Petani bahkan tidak tahu jika kekayaannya bisa dimanfaatkan untuk menyenangkan dirinya. Ini sebenarnya adalah sebuah Dosa karena telah disabdakan: Do ourselves a favor and learn all we can; then remember or do what we learn and we will prosper (proverb 19:8).

Konsekuensinya, hidupnya hanya akan diwarnai oleh penderitaan demi penderitaan. Hidup dalam kemiskinan, kesehatan menurun dan anak tak berpendidikan. Sayang, kekayaannya telah membuat dia dan keluarga hidup terpuruk karena rendahnya kualitas hidup.

Tidak Belajar untuk menerima Perubahan

Ketika fajar menyingsing, seorang petani mengeluarkan dari kandang lalu menuntun Sapi-sapinya dalam jarak 5-10 kilo-meter ke padang sabana. Dia akan mengawasi Sapi-sapi sepanjang hari lalu menuntun mereka kembali ke kandang pada sore harinya. Disiang hari, sambil membiarkan Sapi-sapinya merumput, dia akan sempatkan diri untuk mengolah kebunnya seperti menanam, membersihkan rumput liar atau menuai panenan seperti jagung atau membuat Singkong menjadi gaplek.

Hasil panen dibawa ke rumah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saja dan jarang dipergunakan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Demikian juga dengan Sapi atau ternak lain, hanya dipergunakan sebagai mas kawin dan/atau untuk kenduri. Jarang ada hewan yang dibunuh untuk meningkatkan gizi, atau dijual untuk pendidikan anak dan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga.

Gambaran bertani dan beternak seperti dilukiskan diatas telah menjadi sebuah pola hidup dari hampir sebagian besar petani di Atambua Timor secara turun termurun. Para petani, tampaknya sangat menikmati cara hidup mereka sehingga tidak satupun dari mereka yang mencoba atau berusaha untuk hidup menyimpang darinya.

Pola hidup seperti gambaran diatas sesungguhnya merupakan sebuah belenggu yang mengikat dan mengurung, sehingga tidak ada seorang petanipun yang mampu untuk melihat keluar dan menemukan perubahan untuk sebuah hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, bukan merupakan suatu keanehan jika kehidupan dari baik itu keluarga tak berharta maupun keluarga kaya harta adalah sama; yakni sama miskin, sama menderita dan sama rendah dalam tingkat kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.

Mereka semua mengalami kehidupan yang sama dan terjadi secara alami dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mereka tidak terancam menghadapi perasaan tertinggal karena tidak ada sebuah pola hidup yang berbeda yang memotivasi untuk belajar berubah. Mereka merasa nyaman berada dalam kesulitan hidup mereka (zona nyaman) atau tidak terganggu oleh kemajuan atau perubahan disekitar. Mereka terbiasa mengukur segala sesuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri, atau mereka melihat dan melakukan segala sesuatu berdasarkan kebiasaan dan pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam psikologi, tulis Sarlito Wirawan Sartono (Sindo 25 July 2010), kebiasaan dimaksud disebut FAE (Fundamental Atribute Error) seperti yang digagas oleh Lee Ross, 1977.

Sedangkan dalam buku The Life Coach, Pam Richardson melukiskan: “Jika kita duduk bersama dalam sebuah Parit, kita tak peduli betapa basah, dingin, lembab, kotor, bau dan betapa sengsaranya kita, karena semua orang juga mengalaminya. Namun, jika satu orang saja berani melongok keluar dan melihat masa depan yang lebih baik, lalu keluar mengejarnya, maka orang lain akan terdorong untuk melakukan hal yang sama. Jika tidak, mereka beresiko menghadapi perasaan tertinggal.

Namun, sebenarnya ada banyak pendatang yang sukses dalam melakukan pekerjaan yang sama bahkan lebih sederhana dari pada yang mereka lakukan. Mereka melihat itu, tapi sayang mereka menolak dan tak bersedia belajar. Mereka tidak belajar dari diri sendiri, dari pengalaman, apalagi belajar dari orang lain. Mereka mengabaikan belajar, padahal jika mereka mau belajar dari semua yang dirasakan, dilihat, dialami dan dari semua yang dimiliki. Maka mereka akan berubah dan sejahtera seperti tertulis: …. learn all we can; then remember or do what we learn and we will prosper.” proverb 19:8, Always remember what you have learned Proverb 4:13a.

Disharmoni Hubungan

Setelah bebekerja beberapa saat, tubuh terasa lelah, maka kita perlu beristirahat guna memulihkan kondisi. Saat istirahat kita sebenarnya tidak sekedar memulihkan diri, tetapi juga kita memberi ruang dan waktu agar diri kita dapat merenungkan kembali apa yang telah dikerjakan, menyukuri apa yang telah diraih, mengevaluasi dan memperbaiki kegagalan yang terjadi serta memikir hal besar apa yang akan diraih nanti.

Kesempatn beristirahat juga harus diberikan baik kepada para pekerja, termasuk hewan ternak yang dipekerjakan. Tujuannya agar mereka dapat menemukan kembali kebebasan mereka guna memulihkan diri. Hal beristirahat harus diberikan juga kepada lahan pertanian supaya dipulihkan kembali kesuburannya setelah ditanami dan berproduksi dalam beberapa jangka waktu tertentu.

Hal memberi waktu istirahat kepada diri, para pekerja, hewan-ternak dan juga lahan pertanian merupakan mandat dari Pencipta. Oleh sebab itu, jika diabaikan, maka akan terjadi disharmoni hubungan intra manusia, antar manusia dengan manusia dan manusia dengan Alam.

Disharmoni hubungan intra manusia menyebabkan hilangnya suara hati, rasa percaya diri, dan kepedulian, juga akan timbul stress dan sakit-penyakit. Disharmoni hubungan antar manusia telah menyebabkan terjadinya pelanggaran Hak Asasi, pembunuhan karakter, permusuhan, peperangan dan pembunuhan. Sedangkan disharmoni hubungan antar manusia dengan Alam menyebabkan terjadinya penyimpangan fungsi Benda-benda Alam, perubahan Iklim, kerusakan Ekosistem dan kemusnahan species Hayati dan Vegetasi tertentu, Bencana dan lain-lain.

Sesungguhnya, kesempatan beristirahat tidak hanya memberikan ruang dan waktu kepada semua ciptaan Tuhan guna menemukan kebebasan bagi pemulihan dirinya saja. Tetapi juga agar setiap ciptaan bisa menyediakan ruang kosong untuk mengisi hatinya dengan Kasih Karunia dari Pencipta. Memberi kesempatan beristirahat adalah perintah Tuhan yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran semua ciptaan Tuhan seperti ditetapkan dalam Imamat 25:1-22

Para Petani Timor umumnya menjalani pola pertanian berpindah yakni dengan cara membuka semak belukar (hutan) atau mengolah tanah lapang menjadi kebun. Lahan tersebut akan ditinggalkan setelah ditanami beberapa tahun. Sayangnya, mereka meninggalkan lahan tersebut bukan untuk memulihkan kembali kesuburannya sebagaimana ditetapkan dalam Kitab Imamat 25:1-22; tetapi ditinggalkan seiring berkurang kesuburannya. Dampaknya, lahan tersebut akan bertambah kritis digerus erosi karena tidak ditanami pohon-pohon berkayu keras saat sebelum ditinggalkan. Dengan demikian, lahan yang ditinggalkan akan menjadi sumber banjir dan erosi serta kesuburannya sulit dipulihkan lagi.

Sebenarnya, lahan yang ditinggalkan itu merupakan sebuah ladang rupiah yang menggiurkan jikalau ditanami tanaman berkayu keras seperti Kayu Merah, Cendana, Kemiri, dan/atau Kabesak. Karena Pohon-pohon yang ditanami selain memberi fungsi ekonomis, tetapi juga memberi fungsi ekologis yang besar; yakni berfungsi sebagai tanaman penangkap hujan dan penyimpan air tanah. Pohon-pohon tersebut bisa mengubah Timor yang kering, gersang dan panas menjadi Timor yang subur, hijau dan sejuk.

Banyak HARTA Banyak PENDERITAAN

Umumnya masyarakat tradisional mempunyai keinginan untuk memiliki banyak hewan-ternak dan hasil panen yang berlimbah. Tuhan mengabulkan keinginan tersebut agar mereka dapat memenuhi rancanganNya, yakni rancangan kesejahteraan, suka-cita dan damai sejahtera. Caranya: manusia dapat memanfaatkan hasil kebun dan Hewan untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, ekonomi dan pendidikan anak-anak mereka. Juga untuk membantu yang berkekurangan dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Kontradiksi terhadap tujuan Tuhan diatas, manusia merasa cemas dan kuatir, bahkan takut kehilangan semua yang telah Tuhan anugerahkan. Mereka akan mengorbankan seluruh waktu dan tenaga dalam hidup hanya untuk mengumpulkan hasil bumi atau menjaga hewan-ternak mereka. Mereka akan berusaha mempertahankan semua yang dimiliki tanpa berusaha untuk mempergunakannya. Ironis karena mereka ingin agar semua pemberian Tuhan harus terus bertambah tanpa mengunakannya bagi kesejahteraan mereka.

Oleh karena itu, banyak Harta tidak menjandikan sebuah kesejahteraan bagi seorang petani desa. Sebaliknya, banyak harta justru menurunkan kualitas hidup. Ini terjadi karena para Petani desa umumnya bekerja mengandalkan kekuatan fisik bukan pikiran.

Lagi pula mereka tidak memiliki pengetahuan tentang nilai ekonomis dan social dari kepemilikan mereka. Artinya, kerja kerasnya tidak ditujukan untuk mendatangkan nilai tambah bagi dirinya dan keluarganya, tetapi semata-mata hanya sebagai suatu kewajiban yang harus dipertahanakan bukan bakti.

Dengan kata lain, seorang petani desa sesungguhnya tak tahu untuk apa dia bekerja! Dia hanya tahu jika dia harus atau wajib mengurus ladang dan ternaknya. Dia hanya tahu bahwa hartanya bisa memberi dia sebuah status sosial yang baik dalam masyarakat; sebuah status yang diperoleh bukan karena manfaat dari harta yang dia miliki tetapi hanyalah sebuah simbol semata.

Oleh karena itu, walau memilki banyak hewan-ternak dan hasil bumi, mereka tetap hidup dalam penderitaan dan kemiskinan. Dan ini terus berlanjut dari generasi ke generasi. Penderiataan ini bukan karena kutukan tetapi karena mereka sendiri yang mau hidup dibawah belunggu harta benda mereka sendiri.

Harta MEMBELENGGU Masyarakat Tradisional

Masyarakat Timor Tradisional bekerja dari pagi, siang hingga malam hanya untuk mengurusi hasil pertanian dan hewan-ternak. Mereka tidak bisa meninggalkan ladang dan ternak untuk sekedar menyenangkan diri. Bahkan anak-anak mereka dipaksa meninggalkan bangku Sekolah untuk turut membantu. Mereka bahkan merasa berdosa bila memanfaatkan semua yang dimiliki untuk kesejahteraan diri dan keluarga.

Pertanyaannya, untuk apa mereka bekerja keras jika tidak dimanfaatkan bagi kesejahteraan mereka sendiri?
Saat dilahirkan, setiap bayi Timor sudah memiliki dua Hutang Adat berupa Hutang Belis/Maskawin dan Hutang Pesta Pora. Kedua hutang tersebut merupakan belenggu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
1. Hutang Belis/Maskawin: Sebagai seorang pria, Anda bersama keluarga harus membayar Maskawin kepada keluarga calon istri anda sebagai syarat sahnya sebuah pernikahan. Maskawin tersebut umumnya berupa jutaan bahkan puluhan juta uang rupiah, sejumlah Emas, Perak, dan puluhan sampai ratusan ekor hewan ternak (Sapi, Babi, Kuda, Kerbau).

Jumlah Maskawin biasanya ditentukan oleh status sosial atau minimal setara dengan jumlah yang diterima oleh keluarga calon istri anda saat Ibunya menikah dahulu. Maskawin harus dibayar sebab tidak akan pernah ada perkawinan jika anda dan keluarga besar tidak mampu membayar sesuai yang ditetapkan. Jadi apakah anda seorang pria atau seorang wanita telah memiliki hutang belis untuk dibayarkan jika ada seorang saudara laki-laki anda hendak menikah.

2. Hutang Pesta Pora: Selalu ada pesta adat disaat kelahiran, pembukaan lahan kebun, panen hasil, peresmian rumah baru dan juga pernikahan. Namun Kenduri Rumah Adat dan Kenduri Orang Mati lebih banyak mengorbankan puluhan sampai ratusan ekor Babi, Kambing, Sapi dan Kerbau dan dagingnya dibagi-bagikan kepada setiap anggota keluarga besar (suku) yang terlibat.

Berbeda dari pesta keluarga yang lain (kelahiran, pernikahan atau syukuran lainya), Suku anda wajib mengundang kelompok keluarga/suku yang lain pada Kenduri Rumah Adat atau Kenduri Orang Mati. Saat itulah terjadi pertaruhan gengsi untuk mengorbankan puluhan sampai ratusan ekor Babi, Sapi dan Kerbau selain untuk menjamu undangan. Tetapi juga untuk mengembalikan hutang kenduri yang mungkin diterima oleh suku anda dalam beberapa puluh tahun lampau.

Memang tidak ada perjanjian seberapa banyak hewan korban yang akan diberikan dan juga tidak ada keharusan kapan mengembalikannya. Namun sesungguhnya semua itu tidaklah gratis sebab adalah suatu kewajiban dan kehormatan untuk mengembalikannya plus pemberian sejumlah besar hewan korban baru ketika suku anda mengadakan sebuah pesta pora. Dan perlu dicatat bahwa jumlah hewan yang dikorban dan jumlah hewan yang diterima merupakan simbol kehormatan bagi kedua belah suku.

Berbeda dari dampak negatif yang ditimbulkan, masih ada beberapa pelajaran luhur yang didapat dari Maskawin, Pesta pora dan tradisi adat lainnya seperti:
1. Kerja Keras: Kerja keras mengumpulkan banyak hasil bumi dan hewan berlimpah.

2. Tanggung Jawab: Tanggung jawab untuk melestarikan dan menjalankan tradisi dan nilai budaya lainnya

3. Gotong royang: Semangat berbagi dan menanggung bersama semua beban yang timbul dalam keluarga besar (suku).

Kerja Keras, Tanggung Jawab dan Gotong Royong merupakan tiga nilai yang sangat positif dan membangun. Sungguh menyenangkan jika ketiga nilai tersebut diterapkan untuk meraih kemakmuran bersama seperti untuk dana pendidikan anak dan membangun rumah, mengembangkan usaha dan lain-lain.

Sayangnya, Maskawin dan Pesta pora bukanlah sebuah tradisi produktif dan membangun, melainkan tradisi konsumtif dan pemusnahan sia-sia karena:
1. Semua hewan yang disumbangkan akan disembelih, lalu dagingnya dibagi-bagikan kepada semua anggota keluarga, termasuk yang tidak hadir atau berada di kota lain.
2. Maskawin/belis yang dibayarkan oleh keluarga mempelai pria akan dibagi-bagikan kepada setiap anggota keluarga mempelai wanita, termasuk yang masih bayi.
3. Maskawin dan Pesta pora adalah belenggu yang memaksa setiap orang berkompetisi sebagai pemberi terbanyak demi sebuah gengsi.
4. Pesta Pora membawa roh perpecahan keluarga karena dapat menimbulkan kesombongan bagi yang menyumbang lebih atau meruntuhkan harga diri mereka yang kurang beruntung dalam hidup.

Jikalau demikian, orang Timor pantas menderita karena mereka sesungguhnya telah mengorbankan diri hanya untuk sesuatu yang dapat hilang dicuri dan dapat lapuk dimakan rayap dan usang dimakan jaman. Demi gengsi, mereka telah mengikatkan diri pada harta sehingga jiwa mereka menjauh dari Pencipta. Mereka bahkan telah mendewakan harta, bukan menjadikanya media penopang hidup. Oleh karena itu, harta dapat membelenggu mereka untuk menerima diri sebagai orang bodoh, orang susah, tak memiliki apa-apa dan miskin.’ Dan ini telah menjadi karakter yang mendorong mereka untuk hidup dibawah kekuasaan Harta.

Sikap menerima diri sebagai orang bodoh, orang susah, dan miskin tercipta karena manusia tidak dapat memanfaatkan semua yang dimiliki untuk membangun hubungan baik dengan diri. Mereka tidak berbuat sesuatu yang baik bagi diri yang berlandaskan kasih dan peneguhan sebaliknya merendahkan, menghakimi, menakuti, membohongi atau mencederai. Sebab kemalangan terbesar manusia sesungguhnya adalah rasa rendah diri. Karena itu, tidak akan ada rasa hormat yang akan anda terima jikalau anda sendiri tidak memilikinya bagi diri anda sendiri seperti tertulis:
There is no excuse for a person to run himself down. No one respects a person who has no respect for himself -Sirach 10:29

Kesimpulannya: Orang Timor tidak menerima semua pemberian Tuhan sebagai harta yang dapat mengharmoniskan hidup (emosi) dan menyenangkan hati (spiritual). Mereka tidak menerima semua pemberian Tuhan sebagai harta yang mensejahterakan melainkan demi sebuah kebanggaan semu. Mereka menderita karena terbelenggu oleh Harta dan gengsi untuk belajar dari pengalaman diri dan orang lain.

Penderitaan mereka lebih diperparah oleh keenganan untuk membuka diri bagi suatu perubahan terhadap pola pikir, pola kata dan pola tindakan yang membentuk sebuah pola kebiasaan yang baik. Sebab, seharusnya dari kebiasaan baik ini akan tumbuh sebuah karakter yang positif, karakter yang baik dan juga kuat untuk membentuk hidup seseorang, atau hidup sekelompok orang dan bahkan hidup suatu bangsa menjadi lebih baik. Demikian Aris Totel berkata ‘Kita adalah apa yang kita lakukan secara berulan-ulang maka menjadi yang terbaik bukan hasil dari sebuah tindakan saja melainkan hasil dari sebuah kebiasaan.’

Harta MEMBELENGGU Masyarakat Modern

Sebagai Belenggu, HARTA tidak pernah diskriminatif, sebab orang-orang modern, kaya dan terpelajarpun tidak akan dibiarkan lolos. Harta akan segera mengikat ketika mereka melekatkan hati atau menyandarkan hidup hanya pada harta (Mateus 6:21).

Oleh karena itu, perhatikan bahwa sesungguhnya setiap pribadi sudah menjadi Hamba Harta jikalau ditemukan hal-hal berikut:
1. Pasangan Keluarga baru engan memiliki anak
2. Kehangatan Payudara Ibu sumber ASI tergantikan oleh dinginnya Dot penuh ASS (air susu sapi). Bahkan anak-anak jaman ini tidak pernah mengetahui jikalau dari Puting Susu seorang Ibu dia mendapatkan makanan utama bagi pertumbuhan dan pembentukan masa depannya.
3. Anak-anak hanya menemukan roh keibuan-kebapakan dan rasa kenyamanan pada pengasuh (baby sitter)
4. Restaurant mengantikan Meja makan, tempat keluarga menghabiskan makan dan mengobrol bersama
5. Kebersamaan sulit ditemukan dalam keberadaan bersama
6. Telepon, TV, Game, dll mengantikan komunikasi dan kebersamaan
7. Rasa percaya diri bertumbuh dari banyaknya harta yang dimiliki bukan dari rasa takut akan Tuhan (Sirak 40:26)
8. Melandaskan Kebahagian pada menerima dan memerintah bukan pada memberi dan melayani
9. Boros untuk diri sendiri, misalnya untuk tour, traktir teman, berbelanja barang hobby atau menyumbang demi sebuah nama. Namun sulit untuk memberi lebih kepada karyawannya, atau memberdayakan masyarakat sekitarnya
10. Mengeksplotasi orang lain dan Sumber Daya Alam berlebihan karena kuatir:
a. Kuatir harta tidak dapat menunjukan dirinya sebagai orang berhasil
b. Kuatir harta tidak bisa menempatkan dirinya sebagai orang terhormat
c. Kuatir harta tidak dapat menjaminnya untuk meraih kebebasannya

Pekerjaan Menurut Orang Terbelenggu Harta
Orang-orang yang terbelenggung oleh Harta dapat memandang Pekerjaan sebagai sebuah Kewajiban atau Hak bukan sebuah Panggilan atau Kebajikan seperti berikut:
1. Bekerja adalah Kewajiban: Kewajiban untuk mengisi hari-harinya dalam hidup dan mendapatkan Bayaran sebgai Haknya. Dia wajib bekerja karena didalam pekerjaannya melekat hak orang lain seperti pemilik pekerjaan. Oleh karena itu kecintaan terhadap pekerjaan dapat dipengaruhi oleh besaran imbalan penganti haknya dan ia dapat membatalkan kewajibannya jika haknya tak dipenuhi.

Selain itu, orang yang menerima pekerjaan sebagai kewajiban sangat mahir dengan permain CBJ Game berikut ini:
1. Complaining game: Mengeluh menerima kewajiban terlalu besar, dia selalu mengeluh banyak kekurangan dan kelemahan. Dia mengeluh sudah melakukan kewajibannya dan bahkan sudah berbuat banyak (baca Lukas 10:40a), namun hak-haknya diabaikan.
2. Blaming game: Selalu mempersalahkan dirinya;- mengapa saya tidak bisa atau mempersalahkan keadaan dan orang lain;- mengapa Engkau tak peduli, megapa Engkau membiarkan saya melakukan ini sendiri atau mengapa Engkau tidak menyuruh dia untuk membantu saya (baca Lukas 10:40b & 40c)
3. Judging/Justfying game: Menyerah kepada keadaan atau berdamai dengan kelemahan;- ya, saya sudah melakukan tapi apa daya saya. Saya sudah berbuat sesuai kemampuan saya. Saya terima saja kalau memang hasilnya hanya seperti ini.
Akibat dari keasyikannya terhadap CBJ game adalah dia terlalu menyibukkan diri, mengkuatirkan dan bahkan menyusahkan diri dengan banyak perkara yang seharus tidak perlu (baca Lukas 10:41) dan mengabaikan apa yang seharusnya menjadi prioritas.

2. Bekerja adalah Hak: Hak untuk menyatakan diri keapda orang lain dan atau bekrja untuk mengaktualisasikan diri kepada dunia luar. Oleh karena itu dia berhak mengunakan hasil yang diperolehnya guna menempatkan diri pada posisi yang dikehendakinya.

Demi menyatakan kompetensi dan kapasitasnya, seseorang merasa berhak melakukan pekerjaan yang berdaya rusak tinggi seperti Rekayasa genetic, cloning, dan konversi Hutan atau lahan. Atau demi aktualisasi diri, sebagian orang merasa berhak melakukan pekerjaan yang mungkin mengancam kehidupan dan keseimbangan Alam seperti:
1. Rusaknya Pencaharian Nelayan dan Petani Rumput Laut Timor-Rote akibat bocoran minyak mentah 400 barel/hari dari Sumur Montara di Celah Timor sejak 21 Agustus 2009. Atau munculnya banyak penyakit, Punahnya beberapa species serangga, hewan, tumbuhan serta ikan akibat penggunaan pestisida di industri perkebunan dan pertanian, penggunaan mercury di industri pertambangan dan kebocoran minyak di pengeboran lepas pantai.
2. Tenggelamnya sebuah peradaban di Sidoarjo Jawa Timur oleh Lumpur Panas akibat tragedi pengeboran Minyak & Gas Lapindo
3. Perubahan Iklim Bumi akibat penebangan Kayu dan pembuangan zat perusak ozon yang tak terkendali

Dengan demikian mereka yang bekerja sebagai kewajiban atau hak adalah orang-orang kikir/pelit yang tergesa-gesa mengejar harta tanpa menyadari bahwa kemiskinan (kerusakan) akan terus menyerang dan menghancurkan setiap sudut kehidupan seperti tertulis: Selfish people are in such a hurry to get rich that they do not knwo when poverty is about to strike. Proverb 28:22

HARTA bukan BELENGGU tapi ANUGERAH

Namun bagi seseorang yang menerima Harta sebagai anugrah dapat melakukan Pekerjaannya sebagai sebuah Panggilan. Oleh karena itu setiap pekerjaan akan dikerjakan dengan sepenuh hati (baca Colossians 3: 23) guna mewujudkan rancangan Tuhan yakni rancangan suka-cita dan damai-sejahtera. Dan melalui rancangan Ilahi tersebut, dia berserah diri untuk diberkati guna memberkati orang lain.

Setiap orang yang bekerja sebagai panggilan akan berhasil karena Tuhan akan menganugerahkan PengetahuanNya sendiri agar melalui bekerja dia dapat menyaksikan keajaiban dalam karyaNya (Sirack 17:8). Oleh karena itu, sebagai orang beriman, kita sesungguhnya tidak bisa dibelenggu oleh apapun juga jikalau kita tidak cinta uang dan belajar mencukupkan diri pada apa yang ada pada kita. Sebab Allah berfirma; Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani 13:5)

Ketika kita tidak cinta uang dan kita mau belajar mencukupkan diri pada apa yang ada pada kita, maka kita akan menetapkan setiap anugerahNya sebagai sasaran hidup yang MEMBERDAYAKAN bukan BELENGGU. (Lukas 11:33-34). Sebab sesungguhnya, barang siapa yang berhamba pada harta, tidak akan pernah terpuaskan dan barang siapa hanya berangan-angan untuk mengumpulkan Harta tanpa mempergunakannya secara benar, dia tak akan pernah menyukuri penghasilannya dan menolak apa kata hatinnya seperti tertulis:
If you love money, you will never be satisfied; if you long to be rich, you will never get all you want. It is useless, Ecclesiastes 5:10

Oleh karena itu belajarlah agar anda dapat memahami bahwa yang harus anda miliki dalam hidup adalah Harta sebagai penopang hidup (as a tool for living). Harta anda harus dipakai untuk memperbesar kapasitas dan kemampuan diri guna melakukan perbuatan- perbuatan baik berikut:
1. menjadikan hidup anda dan keluarga lebih berkualitas
2. menjadikan putra-putri anda pribadi berkarakter dan berbakti
3. menjadi saluran berkat untuk mengangkat harkat dan martabat orang lain
4. mengelola, memelihara dan memulihkan Alam yang rusak akibat ulah manusia
Sama seperti sebuah kota yang dibangun diatas Bukit tidak mungkin tersembunyi, atau sebuah Pelita tidak mungkin diletakkan dibawah gantang, melainkan diatas kaki Dian, demikian juga semua perbuatan mu diatas akan dilihat dan memberi pencerahan kepada banyak orang. Mereka akan termotivasi untuk tidak berlelah bekerja dan terinspirasi untuk dapat melakukan perbuatan baik sama seperti Anda.

Dengan kata lain, hartamu kini bukan lagi sebuah belenggu yang menyengsarakan atau materi yang dapat membuat anda sombong dan sesat. Dan juga bukan sebagai kepemilikan yang dapat menjatuhkan orang lain kedalam pencobaan. Melainkan sebagai anugerah yang dapat membuat orang lain memuliakan Allah karena melihat setiap perbuatan baik yang anda lakukan. (baca Mateus 5:14-16 dan 1Petrus 2:12)

Mereka butuh Pendanpingan

Sebelum memutuskan untuk mendampingi, kita perlu pahami bahwa pekerjaan memberdayakan masyarakat tradisional sesungguhnya bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Namun dengan kerja keras, kita memberi atau mencurahkan segala kemampuan untuk membimbing orang-orang lemah menemukan potensi mereka. Dengan potensi yang dimiliki, mereka dapat membangun diri menjadi lebih baik. Sebab Tuhan Yesus sendiri bersabda, sesungguhnya lebih membahagiakan memberi dari pada menerima (baca Kisah Rasul 20:35)

Masyarakat tradisional memiliki kekuatan, kebaikan dan kebijaksaan. Kekuatan dipakai untuk melakukan sesuatu seperti bekerja mencari nafkah. Kebaikan dipakai untuk membangun kebersamaan dan saling menolong. Sedangkan Kebijksanaan dipakai untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan diri, orang lain (bersosialisasi) dan juga dengan Alam. Sebab dengan kebijkasanaan, mereka tidak akan menjadi angkuh dan serakah dalam memperlakukan diri, orang lain dan juga Alam. Dengan kebijaksanaan, mereka membangun suatu hubungan yang baik dan hanya akan mengambil apa yang menjadi haknya dan sejumlah yang dibutuhkan saja.

Sayangnya, Kekuatan, Kebaikan dan Kebijaksaan mereka tidak disertai dengan Pengetahuan yang memadai. Mereka tak memiliki cukup pengetahuan untuk memelihara dan mengelola serta memanfaatkan Alam dan segala isinya secara optimal. Mereka tidak memahami arti penting atau manfaat dari kekayaan yang dimiliki. Dampaknya, mereka hidup jauh dari sejahtera seperti yang dilukiskan pada contoh-kasus berikut:

Kasus Sakit
Disaat ada seorang anggota keluarga sakit, mereka jarang memanfaatkan hewan-ternak untuk mendukung asupan nutrisi dan gizi agar orang sakit tersebut cepat sembuh. Lebih parah lagi, mereka bahkan tidak akan menjual hasil bumi atau hewan-ternak untuk membeli obatan atau mengirim saudara yang sakit ke dokter atau Rumah Sakit. Ironisnya, jika saudara yang sakit tersebut mati, maka setiap orang akan mengaku sebagai saudara yang lebih peduli sehingga dia rela mengorbankan banyak hewan demi kenduri orang mati tersebut.

Kasus Maskawin
Contoh lain yang sama buruknya adalah disaat ada Perkawinan: Anggota keluarga mempelai Pria akan mengumpulkan banyak Mas, Perak, dan uang dalam jutaan rupiah serta puluhan atau bahkan ratusan ekor ternak untuk dibayarkan sebagai MAS KAWIN. Sedangkan keluarga mempelai Wanita akan menerima dan membagi-bagikan mas kawin tersebut kepada seluruh anggota keluarga mereka. Selain itu banyak Hewan dibunuh untuk pesta perkawinan tersebut. Jumlah Mas Kawin dan besar/mewah pesta merupakan ukuran prestise keluarga mempelai pria dan wanita.

Ada keakraban dan kerjasama kekeluargaan yang baik dalam pristiwa perkawinan. Namun ironisnya, Mas kawin yang terkumpul tersebut tidak dihibahkan kepada kedua mempelai. Mereka harus hidup dengan usaha dan kekuatan sendiri menyongsong masa depan mereka yang penuh tantangan.

Contoh-contoh diatas memberi pelajaran bahwa keterburukan hidup disebabkan oleh ketiadaan pengetahuan untuk mengelola dan memanfaatkan apa yang mereka miliki. Sebab tanpa Pengetahuan yang memadai, tidak akan terjadi optimalisasi kerja dari Kekuatan, Kebaikan dan Kebijaksanaan seperti tertulis: Enthusiasm without knowledge is not good; impatient will get you into trouble-Proverb 19:2.

Namun jika Kekuatan, Kebaikan dan Kebijaksaan yang mereka miliki dilengkapi dengan Ilmu Pengetahuan, maka sesungguhnya mereka akan mendapatkan kemampuan besar untuk menyaksikan (melakukan) hal-hal baik dan besar seperti tertulis: God gave knowledge to human beings so that we would praise him for the miracles he performs – Sirach 38:6.

Oleh karena itu, mari kita dampingi dan berusaha memperkaya para saudara kita di pedalaman dengan ilmu dan pengetahuan. Berikan mereka pengetahuan yang memadai tentang pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, panen dan juga penanganan paska panen. Juga beri mereka pengetahuan yang benar tentang cara beternak, penanganan penyakit, pengemukan dan juga pemasarannya.

Dengan pengetahuan yang memadai, mereka akan mampu memanfaatkan hasil bumi dan hasil ternak bagi peningkatan kualitas hidup mereka. Seperti: peningkatkatan nutrisi, gizi dan kesehatan keluarga, pendidikan anak, peningkatan ekonomi keluarga dan juga untuk memberi manfaat social seperti memberi pekerjaan dan penghasilan bagi orang lain. Oleh sebab itu, janganlah sekali-kali mempertahankan Ilmu dan Pengetahuan yang anda miliki. Sebab dengan berbagi ilmu dan pengetahuan, anda sedang menjadikan setiap pekerja sebagai Knowledge Worker atau Karywan Pekerja Berilmu. Sehingga dengan ilmu dan pengetahuan tersebut, mereka dapat meningkatkan produktifitas, demikian tulis Bill Gates, sang penemu istilah “digital nervous system/system saraf digital.”

Tuhan Sumber Ilmu Pengetahuan

Tuhan adalah sumber dari segala Ilmu, Pengetahuan dan Pengertian dan barang siapa menerimanya dan berusaha menjadi cerdas, dia sedang memperbesar kapasitas diri guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Oleh sebab itu, siapkanlah diri anda dan juga mereka yang anda dampingi karena Tuhan akan mengirimkan ilmu pengetahuan dan juga pengertian sama seperti Dia menurunkan hujan bagi semua kehidupan. Barangsiapa menerimanya akan bertumbuh lebih baik seperti tertulis:
She sends knowledge and understanding like the rain, and increase the honor of those who receive her-Sirach 1:19.
Tuhan telah mengirimkan Ilmu dan Pengetahuannya, terima dan pelajarilah dengan ketekunan lalu bagikannya dengan suka-cita seperti tertulis: I was sincere in learning from her, and now I am glad to share what I learned, (Wisdom of Solomon 8:13). Maka Tuhan akan menjadikan anda sebagai pilar atau model dimana masyarakat tradisional dapat belajar seperti tertulis: People learn from one another just as iron sharpens iron (Proverb 27:17).
Artinya, kita dapat belajar dari siapa saja terutama dari pesaing diseberang jalan, sebab dari mereka kita dapat menyerap gagasan baru dan mengembangkannya, demikian nasehat Sam Walton, pendiri Wal-Mart. Sedangkan Jack Welch, mantan CEO GE menjadikan belajar dan gagasan sebagai Inti Budaya Perusahaan. Nasehatnya, belajar dari para pesaing bukan saja layak dilakukan, tetapi juga harus dijadikan pekerjaan dari setiap orang. Sebab melalui belajar, setiap orang akan mampu menularkan pola pikir yang baik dalam lingkungannya. Jika demikian, apa yang bisa anda tularkan kepada orang-orang sekitar anda? Pastikan bahwa dari anda mereka dapat belajar mengisi hidup dengan kelimpahan-kelimpahan seperti rasa syukur, percaya diri, kejujuran, integritas, keberhasilan, kebaikan, suka-cita dan cinta-kasih seperti tertulis: “Learn where understanding, strength and insight are to be found. Then you will know where to find a long and full life, light to guide you and peace.”-Baruch 3:14)

Sesungguhnya dengan semua kelimpahan hidup yang diperoleh, mereka akan mendapatkan pola pikir baru guna mengembangkan potensi diri berdasar keyakinan yang Tuhan anugerahkan seperti tertulis: “But you my friends, keep on building yourselves up on your most sacred faith (Jude 1:20).
Sebab dengan pengembangan diri yang baik, mereka dapat memahami bahwa yang terpenting bukan apa dan berapa yang dimiliki, tetapi untuk apa dan bagaimana memanfaatkan kepemilikan mereka. Hanya untuk kesejahteraan.

Akhirnya, Pastikan, anda memberikan orang-orang yang anda dampingi cukup pengetahuan agar mereka dapat memahami bahwa yang sangat dibutuhkan untuk memperkaya diri guna mewujudkan kesejahteraan mereka adalah Ilmu dan Pengetahuan seperti tertulis: All you gain is the knowledge that you are rich, Ecclesiastes 5: 11b
Dan yang terpenting dari semua proses belajar tersebut adalah tanamkan pada diri sendiri dan juga mereka yang anda bekali dengan ilmu dan penfetahuan nasehat Jack Welch: “belajar dari orang lain atau mendapatkan gagasan baru dari luar merupakan sebuah kehormatan”. Semoga!!

Keuntungan Pendampingan

Terkadang kita mendengar bahkan melihat orang-orang yang kehidupannya sudah mapan di kota-kota besar rela pergi untuk hidup bersama masyarakat disebuah daerah terpencil. Tentu saja mereka tidak sedang mencari popularitas. Tetapi tindakan mereka akan menjadi tanda heran bagi orang kebanyakan. Sebab tidak bisa menikmati semua fasilitas seperti komunikasi, hiburan, pendidikan dan bahkan hanya penerangan sekalipun akan membawa sebuah penderitaan tersendiri. Ada banyak orang sukses berjiwa besar telah lulus dan mereka juga telah sukses mendampingi dan memberdayakan masyarakat di daerah-daerah terpencil. Luar biasa!!!

Apakah anda termasuk salah satu yang peduli? Anda tentu saja tidak melakukannya hanya mengandalkan dorongan kasihan, sympati dan empati belaka. Tetapi Roh Tuhanlah yang telah bekerja didalam anda sehingga anda mampu mengetahui dan memberikan sesuatu yang bermanfaat sesuai apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat (baca Mateus 7:9-11).

Sebab yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat adalah pengetahuan dan teknologi tepat-guna tentang Pertanian dan Peternakan serta pemasarannya. Mereka sama sekali tidak membutuhkan hal-hal yang luar biasa dan mewah karena hanya akan melecehkan dan memperburuk kehidupan mereka (baca Mateus 7:6 dan Sirach 12:1).

Motivasi Pendampingan

Ada saudara yang berkata apa yang bisa saya lakukan untuk memberdayakan masyarakat desa?’ ‘Saya orang kecil yang tidak memiliki apa-apa untuk dibagikan;

Anda adalah anda yang berkarakter, yang memilki kekuatan, pengetahuan dan pengalaman. Anda dapat memberdayakan orang-orang lemah melalui contoh dan teladan (baca Yesaya 55:10) seperti:
1. Memberi inspirasi dan peneguhan yang dapat membangkitkan rasa percaya diri disaat mereka berada dalam kesulitan dan menghadapi tantangan.
2. Memberikan rasa kemanusia dan empaty dengan memberikan pujian bagi yang berhasil dan meneguhkan hati yang gagal
3. Memberi mereka kesadaran atas tujuan dan alasan mereka bekerja dan berusaha; yakni untuk diri, keluarga dan tentu juga sebagai panggilan untuk mengangkat orag lain dari penderitaan.

Oleh karena itu, jangan ragu dan berkecil hati; mari kita memulai mengangkat harkat dan martabat para saudara yang menderita. Sebab sekecil apapun yang kita lakukan, Tuhan tetap peduli seperti tertulis:
“You can be sure that whoever gives even a drink of cold water to one of the least of these my followers because he is my follower will certainly receive a reward (Mathew 10:42).

Landasan Pendampingan

Sama seperti pekerjaan yang lain, setiap usaha untuk mendampingi atau memberdayakan masyarakat terpencil tentu memiliki latar belakang atau landasannya. Popularitas dan keuntungan ekonomis telah melandaasi banyak orang mengelontorkan jutaan sampai miliaran rupiah atas nama pemberdayaan masyarakat terpencil. Namun bagaimana dengan anda?

Landaskan usaha Pendampingan orang-orang lemah pada dorongan Rasa Takut akan Tuhan, bukan pada Harta dan Tahta apalagi pada Kekuatan dan Popularitas. Karena sesungguhnya Takut akan Tuhan (Sirak 40:26b-27) adalah:
1. Takut akan Tuhan adalah Anugrah yang dapat memberikan Rasa Percaya Diri lebih Tinggi
2. Takut akan Tuhan membuat anda berkelimpahan sehingga tidak mengingini hal-hal yang dapat merendahkan diri
3. Takut akan Tuhan merupakan sumber dukungan yang dibutuhkan setiap Pribadi
4. Takut akan Tuhan ibarat sedang berada dalam sebuah Taman yang penuh Bunga yang sedang Merekah, dan anda tidak akan tergoda untuk beranjak darinya

Dengan demikian, ketika anda melandaskan segala sesuatu yang anda lakukan bukan pada Kekuatan apalagi pada Kesombongan, Keangkuhan atau Popularitas, tetapi pada “Rasa Takut akan Tuhan,” anda sedang menabur benih tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk anak-cucumu (Mazmur 25:12-13).

MEWUJUDKAN RANCANGAN TUHAN DALAM HIDUP
I alone know the plans I have for you, plans to bring you prosperity and not disaster. The plans to bring about the future you hope for.- Jeremiah 29: 11

Melalui pendampingan dan belajar yang keras seperti yang dipaparkan dalam awal tulis ini, Masyarakat Timor tradisional mengetahui bahwa penyebab utama kegagalan dan kesulitan hidup bukan factor Alam yang kering dan tandus. Tetapi factor tradisi: pesta pora dan maskawin serta kekurangan pengetahuan adalah penyebab utamanya.

Kini mereka sudah tidak mau lagi berada dalam bayangan kesulitan alam dan penerapan tradisi yang salah. Sebaliknya mereka menemukan bahwa alam yang kering ternyata cocok bagi usaha penggemukan Babi dan Sapi. Lagi pula bahwa dalam tradisi pesta pora dan maskawin mereka menemukan pelajaran kerja keras dan gotong royong. Dengan demikian, Alam yang kering dan tradisi adat sesungguhnya dapat mendukung mereka untuk mewujudkan rancangan Tuhan melalui tindakan dan perbuatan berikut:

A. MENANGKAP PELUANG
None of the chance is lost; someone will pick up one that you missed behind

Apakah anda pernah tinggal atau anda pernah mengunjungi sebuah desa di suatu daerah terpencil? Jika ya, bagaimana anda mengambarkan kehidupan orang-orang yang anda jumpai?

Tidak berbeda dari para orangtua, anda akan menjumpai anak-anak yang kotor, gigi tak pernah dibersihkan, rambut berantakan dan kepala penuh bisul/luka akibat kutu. Kebanyakan dari anak-anak itu tak memiliki pakaian (telanjang) atau hanya mengenakan baju yang compang-campin dan kotor atau tidak layak pakai. Ini berarti, mereka membutuhkan Sabun, Shampoo, Sikat-Pasta gigi, Sisir rambut dan juga Pakaian yang layak.

Disamping itu, banyak anak yang kurang gizi, perut bucit karena cacingan, busung lapar dan bahkan marasmu. Ini berarti, mereka membutuhkan MPASI (Makanan Pendamping Asi) juga Vitamin dan Obat-obatan.
Selain itu, tidak jarang anda menmui orang tua yang tak bisa pergi ke kebun atau ke padang bersama ternaknya karena kaki tertusuk duri atau batu tajam. Ini berarti, mereka membutuhkan Alas Kaki: Sandal atau Sepatu.

Disore hari, saat cahaya sang Surya lenyap dari pandangan mata, kampung berangsur-angsur menjadi gelap. Tidak ada alat penerangan yang memadai. Masyarakat hanya mengunakan api ungun atau damar sebagai alat penerang. Ini bearti, mereka membutuhkan Minyak Tanah atau Lampu Portable seperti Senter yang mengunakan Bateri Kering.

Masyarakat desa sebenarnya membutuhkan produk-produk seperti Sabun, Shampoo, Sikat-Pasta gigi, Sisir rambut dan juga produk alas kaki seperti Sandal dan Sepatu. Termasuk produk-produk bumbu masakan dan juga minyak tanah. Sayangnya, banyak orang yang tidak berani mengusahakan produk-produk seperti diatas karena alasan masyarakat masih bodoh dan terbelakng.

Ini adalah kesulitan bagi produsen tetapi merupakan peluang bagi mereka yang berjiwa entrepreneur sejati. Para Entrepreneur yang berjiwa pelayan akan mendedikasikan diri untuk mengajari masyarakat bagaimana hidup sehat dengan mengunakan produk-produk seperti Sabun, Odol Gigi, Shampoo, Detergent, dan produk alas kaki seperti Sandal, jua termasuk produk-produk Bumbu Masakan.

Melalui usaha yang keras, berkelanjutan dalam kesabaran, Seorang Entrepreneur dapat membuat masyarakat mengenal, membutuhkan dan mencintai produk-produk yamg dapat membuat mereka menemukan diri lebih bersih, lebih sehat dan lebih baik.

Oleh karena itu, uang bukan modal utama untuk mendatangkan produk-produk yang dibutuhkan. Sebagai Seorang Entrepreneur, anda harus menyediakan modal waktu, ketekunan, dan kesabaran. Anda harus tekun mengajari tentang manfaat dari produk anda dan juga sabar menanti hingga masyarakat memiliki cukup pemahaman untuk merasakan manfaat dari produk-produk anda.

Hasilnya, anda akan mendapatkan sebuah keuntungan ekonomis yang tinggi. Bahkan menjadi cerita biasa jika seorang penjual Bakso atau Es campur hidup dalam kemakmuran dan kelimpahan. Karena dia mampu melayani masyarakat yang mulanya tak mengenal produknya tapi kini sangat digemari tetapi mereka sendiri tidak bisa membuatnya.

B. BEKERJA BERDASARKAN TARGET (VISI & MISI)

Setiap orang harus memiliki Mimpi dan Keyakinan! Anda harus memiliki mimpi untuk menjadi Apa dan juga anda harus memiliki Keyakinan untuk meraih mimpi-mimpi anda pada suatu Waktu yang anda tetapkan.

B1. Bermimpi Menjadi Petani

Jaman ini, jarang kita temui ada orang pernah bermimpi menjadi seorang “PETANI.” Karena mereka berkeyakinan, seorang Petani tak mungkin berkesempatan mendapatkan sebuah kualitas hidup lebih baik dalam bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan. Oleh sebab itu, mustahil seorang petani bisa menjadi seorang Milioner sama seperti yang bisa diraih oleh profesi-profesi yang lain.

Petani sesungguhnya merupakan sebuah profesi yang sangat tua, setua usia kehidupan di Bumi ini. Melalui profesi bertani, manusia mengenal profesi yang lain seperti:
1. Dokter: Seseorang yang terpanggil untuk menyelidiki manfaat dan kasiat hasil Bumi bagi kesehatan seperti tertulis: Druggist mixes these medicines and the Doctor use them to cure diseases and ease pain. Sirach 38:7
2. Raja: Seseorang yang terpanggil untuk memimpin dan mengadili setiap perselihan yang timbul.
3. Pedagang: Seseorang yang terpanggil untuk menjual-belikan hasil bumi.

Petani adalah sebuah profesi utama dan mulia sebab tanpa Petani, seseorang dengan profesi lain tidak bisa mendapatkan kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu, seorang petani tidak akan pernah menyia-nyiakan setiap detik yang dilaluinya. Dia akan bekerja dan terus bekerja keras sebagai bakti untuk menyediakan makanan bagi dirinya dan juga orang lain. Dia tidak akan menyusahkan diri dengan bermalas-malasan seperti tertulis: A hard working farmer has plenty to eat. People who wasted time will always be poor. Proverb 28:19

Menyadari pentingnya peran yang diberikan untuk dikerjakan, seperti tertulis: “Every person has been given a great deal of work to do. Sirack 40:1a.” Maka seorang petani akan segera menaburkan benihnya pada pagi-pagi buta dan terus bekerja hingga petang, walau dia tidak tahu ini atau itu yang akan berhasil atau kedua-duanya sama baik (Pengkotbah 11:6). Tambahan lagi bahwa seorang Petani tidak akan pernah lelah dan bermalas-malasan, sebab hanya melalui kerja keras dia berhak mendapat kehidupan yang lebih baik seperti tertulis: Being lazy will make you poor, but hard work will make you rich. Proverb 10:4

Memperhatikan kondisi Alam dan Kultur masyarakat Timor, sudah sepatutnya setiap putra Timor bermimpi menjadi Petani. Melalui pertanian mereka dapat membangun ekonomi keluarga yang mapan dan membantu orang lain. Untuk itu, mereka bisa membangun Pertanian Lahan Kering dengan menanam Jagung, Singkong dan Umbian (Gembili&Suwek) untuk menggemukan Babi. Dan tanaman Rumput Gajah, Lamtoro, Gala-gala, Kabesak dan Randu untuk menggemukan Sapi. Lahan pertanian dan perternakan yang dikelola dengan baik bisa dijadikan lapangan kerja bagi paling kurang 20-30 orang dalam 3 tahun kedepan dan juga sebagai contoh dan tempat belajar bagi masyarakat sekitar.

B2. Mendengarkan Suara Tuhan
Mimpi yang saya kemukakan diatas dan barang kali sama seperti mimpi Anda juga terdengar sangat indah dan menjanjikan. Namun sebelum meraih setiap mimpi yang kita miliki, setiap kita harus terlebih dahulu berserah diri untuk mendengarkan Suara Tuhan dan menyatakan apa yang sesungguhnya ada pada kita seperti tertuang dalam Kitab 2Raja-Raja 4:1-7 dan Mateus 14:15-20 berikut:

1. Apa yang ada pada diri mu?
Sebelum menjawab Suara Tuhan diatas, anda harus memahami bahwa Suara Tuhan itu sesungguhnya tidak berada diatas Langit dan juga tidak berada diseberang Lautan. Sebab sesungguhnya Suara Tuhan itu berada didalam hati dan juga didalam mulut kita. Lagi pula bahwa Suara Tuhan itu berisi perintah yang tidak sulit dan juga tidak sukar untuk kita lakukan (baca Ulangan 30:10-14). Oleh karena itu, temukan apa saja yang ada didalam dirimu dan sampaikan kepada Tuhan sebagai jawabanmu:

Tuhan, kami tidak memiliki apa-apa kecuali……(2Raj. 4:2c) atau Tuhan, yang ada pada kami hanya ……(Mateus 14:17).

2. Nyatakan Kekurangan Mu
Tuhan, kami tidak memiliki apa-apa kecuali……atau yang ada pada kami hanya:

Yang Ada pada Kami hanya sedikit Waktu
Tuhan kami hanya memiliki waktu kerja yang sangat singkat yakni pada pagi dan sore saja. Sedangkan Siang hari sungguh sangat Panas. Kami hanya memiliki sedikit waktu menanam atau menabur sekali dalam setahun, karena waktu turun hujan sangat pendek dibandingkan waktu untuk panas.

Yang Ada pada Kami hanya sedikit Talenta
Kami Orang Timor umumnya tidak mewarisi cara bertani-beternak yang kreatif, karena Nenek-moyang kami adalah peladang berpindah seturut masa kesuburan Tanah. Mereka hanya mengenal tanaman Jagung dan Singkong sebagai tanaman utama, ditambah dengan memelihara Babi, Kambing dan Sapi.

Jagung dan Singkong dimanfaatkan sebagai bahan pangan sedangkan, Hewan untuk kebutuhan Adat (Mas Kawin dan Kenduri) saja. Kami tidak menerima tanaman dan hewan yang kami miliki sebagai asset ekonomis, dan hal tersebut membuat kami tidak menemukan tantangan untuk mengembangkan Talenta melainkan hidup seturut kemurahan Alam saja.

Yang Ada pada Kami hanya sedikit Sumber Daya Alam
Kami memiliki musim tanam yang pendek dengan curah hujan yang sedikit, dan tidak ada cukup air tanah untuk irigasi. Kami tidak memiliki hutan yang menawarkan variasi vegetasi dan hayati. Tanah kami kering, berbatu dan gersang (tidak subur) dan juga tanah kami tidak memberikan sumber mineral yang bernilai ekonomis tinggi. Jikalau kita jujur mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita maka Tuhan akan mencukupkan dan memberikan kekuatanNya.

3. Tuhan Cukupkanlah Kekurangan Kami
Tuhan yang ada pada kami hanya sedikit Waktu, sedikit Talenta dan sedikit Sumber Daya Alam. Menurut Tuhan, apakah semua ini cukup untuk meraih mimpi-mimpi kami seperti tertulis do you think this is enough for….? (2Kings 4:43a) Semua ini adalah kekurangan yang tidak harus kami pertahankan.

Kekurangan yang kami miliki sungguh sangat membebani, karena itu, layakan kami untuk berserah diri pada Mu. Berdayakan kami untuk melepaskan Kuk (kekuatiran, kekurangan, kecemasan) yang kami pikul. Dan jadikan kami pribadi yang rela untuk menerima Kuk dan Beban kepunyaaMu, yang akan Kau letakan atas pundak kami.

Kuk dan Beban Tuhan adalah Kasih Karunia yang akan membuat kami mendapatkan ketenangan jiwa untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lemah-lembut, rendah hati dan kesungguhan hati untuk melakukan pekerjaan kami (baca Mateus 11:28-30). Sebab sesungguhnya yang kami butuhkan adalah Kasih KaruniaMu; yakni Kasih Karunia yang akan mentransformasikan segala kekurangan kami menjadi sebuah Kekuatan yang memberdayakan seperti tertulis: “My grace is all you need, for my power is greatest when you are weak” (2Cor 12:9a)

4. Lakukanlah Bagian Kita

Tuhan sungguh baik; Dia telah melakukan bagianNya yang Ajaib. Tuhan telah menganugerahi kita Waktu, Talenta dan Sumber Daya Alam yang berlimpah. Tuhan juga telah bertindak dengan menuntun kita guna menemukan AnugerahNya dalam diri kita. Anugrah Tuhan tersebut antara lain berupa Kekuatan (Fil. 4:13) dan juga Kapasitas (2Kor. 3:5) yang dapat digunakan untuk meraih Mimpi-mimpi kita.

Kita wajib melakukan bagian kita dalam karya karena setiap kita telah diberikan tugas dan tanggung jawab (pekerjaan) yang harus kita kerja seperti tertulis: “Every person has been given a great deal of work to do. Sirack 40:1a.” Bila kita melakukannya dengan sepenuh hati maka kita akan berhasil karena Tuhan telah memberikan pengetahuanNya sendiri agar kita dapat menyaksikan keagungan didalam karyaNya seperti tertulis “He gave us his own insight to let us see the majesty of His creation. Sirack 17:8.

Akhirnya, pahamilah bahwa Tuhan sungguh telah melakukan bagianNya, kini giliran kita melakukan bagian kita. Sebagai Petani, kita dapat mewujudkan Keajaiban dan Keagungan Karya Tuhan melalui tindakan berikut:

Meningkatkan Produksi dan Nilai Ekonomi Pangan

Iklim di Timor sangat ekstrim dengan sedikit curah hujan, dan musim kemarau yang sangat panjang. Oleh karena itu, bearlihlah dari Tanaman Padi! Padi bukan tanaman makanan pokok bagi orang Timor. Padi tidak cocok di daerah Timor karena sangat rakus dalam menghabiskan Air. Musim tanam hanya terjadi sekali dalam setahun dengan tanaman utama adalah Jagung, Singkong dan beberapa tanaman selingan seperti Kacangan, Suwek dan Gambili (Umbian). Suwek dan Gambili sudah seharusnya dijadikan tanaman pangan pokok pendukung Jagung. Tujuannya, agar masyarakat tidak terus bergantung pada Beras (Padi).

Tanaman Pangan (Jagung, Singkong, Suwek dan Gambili) jangan dijadikan bahan pangan saja atau langsung dujual tanpa pengolahan terlebih dahulu. Tingkatkan nilai ekonomi tanaman pangan yang ada dengan dijadikan bahan makanan Hewan Ternak atau dengan diolah menjadi jajan atau makanan ringan seperti krupuk dan sejenisnya.

Meningkatkan Produksi dan Nilai Ekonomi Hewan-Ternak

Sudah saatnya Babi tidak dibiarkan berkeliaran tanpa kandang dan Sapi tak lagi digembalakan jauh kedalam Padang Sabanan. Cara berternak seperti dimaksud hanya memberikan kelelahan bagi diri Anda. Lagi pula hewan-ternak tidak bernilai jual tinggi karena sulit gemuk.

Siapkan Jagung, Singkong, Suwek dan Gambili sebagai makanan bagi Babi-babi Anda. Selain itu, Tanamanlah Rumput Gajah, Pisang, Gala-gala, Lamtoro dan juga Kabesak sebagai tanaman pangan bagi Kabing dan Sapi

Berilah makanan kepada Sapi dan Babi anda secara teratur, maka anda selain mendapatkan Babi atau Sapi yang cepat besar dan gemuk, anda juga akan mendapatkan nilai jual yang tinggi. Ekonomi anda akan meningkatkan, tentunya.

Selanjutnya, jadikan Ladang Pertanian dan Peternakan yang anda kelola sebagai contoh bagi para saudara dan masyarakat sekitar. Mengajari cara bertani dan berternak yang baik dan efektif dapat meningkatkan ekonomi mereka. Anda telah menolong orang lain keluar dari penderitaaan mereka.

Lakukanlah pekerjaan bertani-beternak ini sebagai suatu wujud bakti terhadap diri, sesama dan teristimewa sebagai Persembahan kepada Tuhan (Kol 3: 23), maka perhatikan apa yang akan terjadi! Mujizat itu (hidup makmur, damai dan sejahtera) pasti nyata dalam hidup anda dan masyarakat sekitar.

B3. Menetapkan Target
Apa yang akan dikerjakan atau ingin diraih dalam hidup harus memiliki target yang terkonsep dengan baik. Namun, setiap Target/sasaran yang sudah terkonsep dengan baik bisa saja menjelma menjadi sebuah batu sandungan yang tidak menghasilkan kesejahteraan, sebaliknya penderitaan belaka. Guna menghindari kerumitan yang mungkin terjadi maka pastikan bahwa Target anda itu harus Cermat dan Cerdas seperti yang kebetulan sesuai dengan akronim SMART berikut ini:
S. Specific : Apa yang benar-benar anda ingin raih? Membangun ekonomi keluarga yang baik (miliki Rumah idaman, menyekolahkan anak dan membantu orang lain) dengan usaha penggemukan Babi dan Sapi.

M. Measurable : Mengukur pencaipan sasaran melalui peningkatan jumlah Babi dan Sapi yang dipelihara secara bertahap. Dari jumlah satu menjadi dua, dua menjadi empat dan seterusnya.

A. Abundance : Apa makna sasaran (kekayaan) yang hendak diraih bagi Anda? Terimalah kekayaan sebagai anugerah yang memberi kelimpahan guna menopang hidup anda, keluarga dan juga hidup orang lain (just as a tool for living). Jangalah menerima kekayaan sebagai alat pemuas segala keinginan dan jangan menempatkannya sebagai simbol kesuksesan (as achievement), simbol kehormatan (as prestige) dan media untuk merebut kebebasan (as freedom) belaka.

R. Realistic : Memulai usaha pengemukan Babi sesegera anda merumuskannya dalam pikiran, walau harus dimulai dengan satu atau dua ekor babi kecil saja. Dengan demikian anda akan berusaha keras untuk membuat Babi lebih cepat besar dan gemuk dan juga berusaha menambah jumlah babi yang dipelihara. Cara ini akan mendorong/memotivasi anda cepat meraih sasaran anda.

T. Time Scale : Sasaran dapat dicapai berdasar jenjang waktu yang jelas dan terukur, yakni anda sudah harus memiliki 10 ekor Babi dan 5 Ekor Sapi serta sebuah rumah sederhana dalam waktu tiga tahun.

Setiap sasaran yang anda tetapkan secara SMART akan memberikan hasil yang tidak mengecewakan karena SMART akan membantu anda memiliki kualitas berikut:
1. Bertumbuh kepercayaan diri untuk meyakini bahwa anda mampu meraih apapun yang anda inginkan dalam hidup.

2. Anda mampu menjabarkan tujuan-tujuan anda dalam langkah-langkah yang bisa diusahakan dan menjalankannya satu per satu secara bertahap

3. Anda dapat konsisten atau fokus dengan memvisualisasikan sasaran yang akan anda capai dalam bentuk sketsa, gambar atau foto secara berurutan (foto sedang memberi makan Babi dan Sapi, foto rumah idaman, foto mengantar anak ke sekolah, foto menolong orang lemah, dll).

4. Masukan Visualisasi anda dalam sebuah bingkai berbentuk lingkaran dan tempelkan di tembok yang mudah dilihat. Sebab dengan memvisualisasikan target yang akan anda capai, anda sedang memasukkan informasi positif, dan atau pandangan-pandangan keberhasilan kedalam Alam Bawah Sadar. Alam Bawah Sadar akan bekerja merancang rencana, cara atau strategy yang diperlukan guna bertindak meraih sasaran anda.

5. Membantu anda tidak akan berpikir muluk-muluk atau bermimpi terlalu besar dalam hidup ini. Melainkan menjadikan anda orang yang mampu menyatakan diri sesuai karunia yang Tuhan telah anugrahkan seperti ditulis: ……..do not think yourself more highly than you should. Instead, be modest in your thinking and judge yourself according to the amount of faith that God has given you. Rome 12:3

B4. Landasan Target

Landaskan setiap target yang hendak anda raih diatas Iman (Ibrani 11:1); karena Iman adalah karunia Tuhan yang memperbesar kapasitas seseorang untuk melakukan pekerjaannya (2Kor 3:5). Juga Imam memberikan kekuatan agar setiap orang mampu menghadapi setiap kesulitan dalam pekerjaan tersebut. Selain itu, didalam Iman seseorang mendapatkan ketekunan untuk menanggung setiap persoalan hidup dalam Kristus (Fil 4:13), dan juga kesabaran untuk menanti hingga meraih hasil terbaik.

Dengan demikian Iman sangat penting dalam perjuangan hidup ini, karena sesungguhnya dengan Iman seseorang dapat memiliki Kualitas Hidup berikut ini:
1. Kepercayaan Diri : Kemampuan meyakini bahwa rancangan Tuhan, yakni rancangan suka cita dan damai-sejahtera dapat terwujud dengan baik melalui belajar, kerja keras dan berbuat baik dalam sebuah hati yang bersyukur.

2. Harapan : Kemampuan yang memberikan Ketekunan dan Kesabaran dalam melakukan pekerjaan. Kesabaran membuat anda tekun, tidak tergesa-gesa dan tidak bimbang dalam proses meraih hasil yang akan dicapai.

Benjamin Franklyn, mantan Presiden USA mengatakan: “untuk menjadi orang jenius dibidang kita, kita dituntut satu bakat yang ia sebut bakat SABAR. Sehebat apapun kemampuan/bakat alamiah anda, tak akan memberi keuntungan jika anda tidak SABAR memperjuangkan, mengasah dan memberdayakannya.”

Sabar akan membuat hati, pikiran, emosi dan tindakan menjadi selaras. Selaras untuk merencanakan dan Tekun untuk melakukannya serta Sabar untuk menantikan hasilnya, maka kita akan mendapatkan hasil lebih optimal seperti tertulis “It is better to be patient than powerful; it is better to win control over yourself than over the whole country.” (Proverb 16:32 dan Ibrani 10:36)

3. Kasih : Kemampuan yang memberikan Hati sebuah Kelimpaha (abundance) dalam Kejujuran, Percaya Diri, Ketekunan dan Kesabaran untuk bekerja dengan sepenuh Hati seperti tertulis:
Whatever you do, work at it with all your hearts as though you were working for the Lord and not for men (Colossians 3: 23).
Dengan demikian, Anda akan mampu melakukan sesuatu yang sulit bahkan mustahil bagi orang lain. Kasih juga akan memberi anda hati yang besar untuk memahami bahwa hasil yang diperoleh akan memberi manfaat yang berarti bagi diri, keluarga dan juga orang lain.

B5. Formula Target

Seorang petani tradisional yang tidak bekerja secara asal-asalan, dapat hidup berkelimpahan dan dapat menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Bahkan dia dapat membantu atau mempekerjakan orang lain. Hal itu bisa terjadi jika sasaran/target yang hendak diraih memiliki formula yang efektif. Meminjam formula Thomas Watson, pendiri IBM, seroang petani bisa melakukan pekrjaannya berdasakan rumusan berikut ini:
1. SASARAN : Rumuskan di kepalamu sasaran yang ingin dicapai. Yakni membangun ekonomi keluarga yang mapan, membantu orang yang berkekurangan dan menyediakan lapangan kerja bagi paling kurang 15 orang dalam 5 tahun kedepan.

2. CARA : Aktifkan pikiranmu untuk merumus dan menetapkan cara atau strategi yang tepat guna membantu Anda mencapai sasaran tersebut. Yakni memiliki peternakan Babi 50 ekor dan Sapi 25 ekor pada 5 tahun kedepan. Cara ini mungkin dan bisa dimulai dengan memilihara beberapa ekor Babi saja, asalkan dirancang secara matang tapi tak tergesa-gesa seperti tertulis: Plan carefully and you will have plenty; if you act too quickly, you will never have enough (Proverb 21:5)

3. TINDAKAN : Pilihlah cara/strategi yang tepat dari cara/strategi yang telah anda pikirkan. Lakukan cara tersebut dengan tekun, sabar dan sepenuh hati untuk meraih sasaran yang Anda tetapkan. Yakni a). Membuat kebun makanan ternak (Babi&Sapi), memelihara Babi, dan menjual Babi untuk membeli Babi sebagai tambahan aset. b). Memelihara Babi dan menjual Babi untuk membeli Sapi. c). Mempekerjakan orang lain untuk meningkatkan kapasitas usaha guna mencapai sebuah pertumbuhan yang lebih besar dan berarti.

Anda harus segera bertindak karena Tindakan akan mengajari anda untuk tidak berpuas diri hanya menunggu dan melihat apa yang akan terjadi, tetapi bangunlah ketetapan hati untuk mewujudkan Sasaran melalui Cara/strategi yang anda tetapkan (Peter Marshall).

Formula Thomas Watson diatas memberi pemahaman bahwa Pikiran adalah awal dari segala tindakan dan Pertimbangan harus menjadi dasarnya seperti tertulis: Planning and thought lie behind everything that is done” – Sirach 37:16).
Artinya, kita disarankan untuk tidak mengerjakan sesuatu secara asal karena konsep/perencanaan dapat menolong untuk menetapkan seberapa besar sasaran yang hendak dicapai, menganalisis seberapa besar kesulitanya serta mengukur seberapa besar kemampuan (Self-esteem) diri guna mencapai sasaran itu.

Selain itu konsep/perencanaan dapat menolong seseorang untuk menetapkan tahapan pencapaian, dan untuk memahami relevansi pencapaian terhadap kemajuan yang lebih tinggi. Dan juga untuk mengetahui seberapa lama pencapaian itu dapat terpenuhi.

MERUMUSKAN CARA GUNA MERAIH SASARAN

Sasaran Anda adalah: Memiliki ekonomi keluarga yang baik dan memberi lapangan kerja bagi orang lain. Caranya dengan membangun usaha Penggemukan Babi dan Sapi. Maka langkah pertama dan utama adalah merumuskan cara anda secara cermat dan segera mengambil Tindakan guna melaksanakan cara anda seperti berikut:

Cara I: Menjual Ayam sebagai Modal untuk Membeli Babi

Anda ingin memiliki sebuah usaha penggemukan Babi sampai Pengemukan Sapi dalam jumlah besar. Percayalah bahwa Anda sudah dapat memilikinya pada saat Anda memulainya. Jika Anda tidak memiliki cukup dana untuk membeli beberapa ekor Babi, maka memulailah dengan memelihara beberapa ekor Ayam saja. Tingkatkan jumlah Ayam Anda dengan membeli beberapa ekor ayam lagi dari hasil penjualan Ayam yang dipelihara. Lakukan secara berulang, maka Anda sudah bisa membeli satu sampai dua ekor Babi kecil.

Babi yang telah dimiliki, dipelihara dalam kandang agar bisa diberi makan dengan teratur. Tujuannya agar Babi Anda cepat besar dan gemuk untuk dijual. Hasil penjualan Babi bisa dipakai untuk biaya hidup, pendidikan anak dan juga bisa untuk membeli kambing dan bahkan Sapi.

Cara II: Mempersiapkan Pangan Ternak (Babi dan Sapi)
Usaha penggemukan Babi dan Sapi bisa ditempuh dengan cara: Membuat ladang untuk ditanami Jagung, Singkong dan Umbi-umbian sebagai makanan Babi dan Sapi. Disamping itu, tanami Rumput Gajah, Lamtoro, Gala-gala dan Pisang yang dikhususkan sebagai Pangan Sapi.

Cara III: Memelihara atau Memberi Makan Babi dan Sapi Orang lain

Anda sudah memiliki kebun dengan hasil pangan Babi dan Sapi yang berlimpah, tetapi belum memiliki Babi atau Sapi. Janganlah pernah menjual hasil kebun tersebut, tetapi sebaiknya Anda pakai untuk memelihara Babi atau Sapi orang lain dengan system bagi hasil. Untuk tujuan ini, buatkan perjanjian bagi hasil berdasarkan berat dan nilai harga jual bukan berdasarkan lamanya pemeliharaan atau banyaknya makanan yang diberikan. Akhirnya, pastikan bahwa anda bertekun memelihara dan meningkatkan hasil kebun, lalu memberikannya dengan sepenuh hati sebagai makanan Babi dan Sapi orang lain yang anda pelihara, maka sebuah hasil maximal akan menjadi bagian anda.

TINDAKAN MELAKSANAKAN CARA GUNA MERAIH SASARAN

Pekerjaan membangun ekonomi melalui usaha penggemukan Babi dan Sapi memang tidak semudah teori diatas. Namun, tetapkan hati bahwa Anda harus segera bertindak. sebab tindakan akan mengajari anda untuk tidak berpuas diri hanya menunggu dan melihat apa yang akan terjadi. Tetapi bangunlah ketetapan hati untuk mewujudkan Sasaran melalui tindakan melaksanakan cara/strategi yang anda tetapkan:

Tindakan I: Memelihara 5 ekor Babi

Jika anda sudah bisa membeli beberapa ekor Babi, maka pastikan bahwa kebun anda sudah ditanami dengan Jagung, Singkong dan Umbi-umbian. Selajutnya, lakukan beberapa tahapan kerja berikut:

Tahap awal: Membuat Kandang: Butakan sebuah kandang beratap, kering dan bersih dengan sekat atau ruang yang khusus ditempati dua sampai empat ekor Babi saja. Kandang harus mendapatkan cukup cahaya Matahari dan memiliki sirkulasi udara yang baik serta mudah dibersihkan.

Tahap ke-2: Membuat Makanan Babi: Merebus campuran Jagung, Singkong, Dedak Padi dan Umbian bersama Sayuran, serta Dedaunan yang biasa disukai babi. Berikan makanan olahan tersebut secara teratur. Hindari pemberian makanan mentah karena selain boros juga membuat Babi lambat menjadi gemuk.

Mandikan Babi-Babi anda minimal dua kali seminggu agar Babi lebih bersih, segar dan sehat. Selain itu, pastikan anda menempatkan tempat makan Babi diluar kandang agar makanannya tidak ditumpahkan atau dikotori. Ini berarti, Babi hanya dapat mengeluarkan moncongnya guna memakan makanan yang disediakan.

Tahap ke-3: Menjual Babi: Jika anda memelihara 5 ekor Babi, segeralah menjual 3 dari 5 ekor yang sudah besar dan gemuk. Uang penjualan dipakai sebagai modal untuk meningkatakan produksi kebun pangan Babi atau membeli makanan Babi. Sisa uang dipakai untuk membeli beberapa ekor Babi lagi sebagai tambahan asset. Pertahankan dua Babi sisa untuk mendapatkan nilai jual lebih besar.
Tindakan ini harus anda lakukan agar anda tidak kekurangan makanan Babi dan juga agar anda lebih cepat meningkatkan jumlah Babi peliharaan.

Tahap ke-4: Penjualan yang Realistis: Anda membutuhkan modal untuk meningkatkan jumlah Babi peliharaan. Namun, Anda sebaiknya tak perlu mencari tambahan modal dari Bank atau dari sumber yang lain. Anda cukup melakukan sebuah penjualan yang realistis dan bertahap.
Misalnya, jika anda sudah memiliki 10 ekor Babi yang sudah besar dan gemuk, maka jualah 6 dari 10 ekor yang ada. Gunakan sebagian uang penjualan untuk membeli makanan Babi dan sisanya untuk membeli beberapa ekor Babi sebagai tambahan asset. Pertahankan 4 ekor Babi sisa untuk mendapatkan nilai jual lebih besar

Lakukan cara pemeliharaan dan penjualan Babi-babi yang anda pelihara seperti diatas secara berulang dan terus-menerus. Sekali lagi lanjutkan tindakan penjualan ini secara berulang dengan terus meningkatkan jumlah Babi yang dipelihara. Selanjutnya, lakukanlah peningkatan aset Babi secara proporsional sesuai modal yang anda miliki dan tenaga kerja yang anda libatkan. Misalnya dari 10 ekor Babi ditingkatkan menjadi 15 ekor Babi dan dari 15 ekor Babi ditingkatkan menjadi 20 ekor Babi dan seterusnya.

Tahap ke-5 Merekrut Tenaga Kerja: Usaha penggemukan Babi yang berawal dari misalnya 5 ekor Babi, kini sudah berkembang menjadi 20 ekor Babi atau bahkan lebih banyak lagi. Anda sudah tidak mungkin dapat mengurus sendiri! Anda harus merekrut beberapa tenaga kerja untuk membantu.
Tempatkan beberapa tenaga kerja yang memiliki kecintaaan di bidang kebun untuk mengolah lahan, menanam dan memelihara tanaman pangan Babi. Selain itu rekrutlah beberapa tenaga kerja yang memiliki kecintaaan terhadap Hewan untuk mengurus dan memberi makanan bagi Babi-babi peliharaan.

Jika anda telah melakukan tahapan-tahapan kerja diatas dengan sepenuh hati, maka perhatikan apa yang akan terjadi. Anda pasti akan memperbesar atau memperbanyak kandang seiring bertambah banyaknya Babi yang dipelihara. Tidak mustahil, Anda juga akan mempekerjakan lebih banyak orang lagi disekitar untuk membantu. Usaha anda akan bertambah besar dan ekonomi mereka akan bertambah baik.

Tindakan II: Menjual Babi untuk Modal usaha Sapi

Apakah ada sesama mu yang masih mengembalakn sapi-sapinya di padang? Ajarilah mereka untuk berhenti megembalakan Sapi di padang sabana. Sebab Sapi sulit gemuk dan bahkan akan mati kelaparan dan kehausan saat kemarau tiba.

Keuntungan usaha Babi untuk Modal usaha Sapi

Jumlah ternak Babi anda sudah bertumbuh dengan pesat, karena itu pada tahap ini, anda pasti sudah memiliki cukup modal dari menjual beberapa Babi anda sebelumnya. Janganlah berpuas diri, tetapi perluaslah usaha anda dengan membeli beberapa ekor Sapi yang siap digemukkan. Lakukanlah usaha penggemukan Sapi ini sama seperti yang anda lakukan pada usaha penggemukan Babi antara lain:

Tahap awal: Membuat Kebun Pangan Sapi: Buatkan sebuah kebun, tanami Singkong, Rumput Gajah, Gala-gala, Pisang, Randu dan juga Kabesak. Jika memiliki cukup modal, sebaiknya anda mempekerjakan beberapa orang untuk mengurus kebun pangan agar anda mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Tahap ke-2: Membuat Kandang: Kandang Sapi harus beratap, kering dan bersih. Pastikan kandang tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan cukup sinar Matahari. Bersihkan Kandang Sapi secara teratur dan mandikan Sapi-sapi anda minimal dua kali seminggu agar lebih bersih, segar dan sehat..

Tahap ke-3: Memberi Makan Sapi: Beri makanan kepada Sapi-sapi anda secara teratur. Berikan makanan secara variatif dari jenis makanan yang anda siapkan. misalnya, berikan rumput pada pagi hari, batang pisang pada siang hari sedangkan daun-daunan (gala-gala, lamtoro, randu, dll) diberikan pada malam hari. Anda juga dapat memberikan batang Singkong, dan Ketela Rambat. Pastikan anda meletakkan makan diluar kandang agar tidak diinjak-injak dan dikotori.

Namun janganlah anda bergantung pada hasil kebun! Kumpulkan rumput sebanyak-banyaknya saat masih hijau. Keringkan dan berikan kepada Sapi saat kemarau dengan menyemprotkan larutan garam dan gula. Sapi pasti dapat memakannya. Untuk hasil optimal, sebaiknya, mintalah ahli peternakan untuk mengajari bagaimana mengolah rumput atau batang padi menjadi makanan yang layak dimakan oleh sapi disaat kemarau.

Tahap ke-3: Menjual Sapi: Jika anda memelihara 5 ekor Sapi, segeralah menjual 3 ekor dari 5 ekor yang sudah besar dan gemuk. Uang penjualan dipakai sebagai modal untuk memperluas kebun pangan Sapi dan membeli beberapa ekor Sapi lagi sebagai tambahan asset. Pertahankan dua Sapi sisa untuk mendapatkan nilai jual lebih besar.
Tindakan ini harus anda lakukan agar anda tidak kekurangan makanan Sapi dan juga agar anda lebih cepat meningkatkan jumlah Sapi peliharaan.

Tahap ke-4: Penjualan yang Realistis: Anda membutuhkan modal untuk meningkatkan jumlah Sapi peliharaan. Namun, Anda sebaiknya tak perlu mencari tambahan modal dari Bank atau dari sumber yang lain. Anda cukup melakukan sebuah penjualan yang realistis dan bertahap.
Misalnya, jika anda sudah memiliki 10 ekor Sapi yang sudah besar dan gemuk, maka jualah 6 dari 10 ekor yang ada. Gunakan sebagian uang penjualan untuk membeli lebih banyak Sapi lagi sebagai tambahan asset dan sisanya untuk memperluas kebun dan meningkatkan produksi pangan Sapi. Pertahankan 4 ekor Sapi sisa untuk mendapatkan nilai jual lebih besar

Lakukan cara pemeliharaan dan penjualan Sapi-Sapi yang anda pelihara seperti diatas secara berulang dan terus-menerus. Sekali lagi lanjutkan tindakan penjualan ini secara berulang dengan terus meningkatkan jumlah Sapi yang dipelihara. Selanjutnya, lakukanlah penambahaan jumlah aset Sapi secara proporsional sesuai modal yang anda miliki dan tenaga kerja yang anda libatkan. Misalnya dari 10 ekor Sapi ditingkatkan menjadi 15 ekor Sapi dan dari 15 ekor Sapi ditingkatkan menjadi 20 ekor Sapi dan seterusnya.

Tahap ke-5 Merekrut Tenaga Kerja: Usaha penggemukan Sapi yang berawal dari misalnya 5 ekor Sapi, kini sudah berkembang menjadi 20 ekor Sapi atau bahkan lebih banyak lagi. Anda sudah tidak mungkin dapat mengurus sendiri! Anda harus merekrut beberapa tenaga kerja untuk membantu.
Tempatkan beberapa tenaga kerja yang memiliki kecintaaan di bidang pertanian untuk mengolah lahan, menanam dan memelihara tanaman pangan Sapi. Sedangkan mereka yang memiliki passion/ kecintaaan terhadap Hewan dipercayakan untuk mengurus dan memberi makanan bagi Sapi-Sapi peliharaan.

Jika anda telah melakukan tahapan-tahapan kerja diatas dengan sepenuh hati, maka perhatikan apa yang akan terjadi. Anda pasti akan memperbesar atau memperbanyak kandang seiring bertambah banyaknya Sapi yang dipelihara. Tidak mustahil, Anda juga akan mempekerjakan lebih banyak orang lagi disekitar untuk membantu. Usaha anda akan bertambah besar dan ekonomi mereka akan bertambah baik.

EXPANSI DAN DIFERSIFIKASI USAHA

Usaha pengemukan Babi dan Sapi anda cepat berkembang dan menjadi lebih besar bukan karena usaha anda sendiri, bukan? Anda telah melibatkan banyak orang yang memeliki kepedulian yang sama. Imbalannya, usaha anda bertumbuh pesat dan mereka yang terlibat memiliki taraf kehidupan yang lebih baik, dan masyarakat sekitarpun turut mendapatkan manfaat yang berarti.

Memperhatikan pertumbuhan yang anda peroleh, maka kini saatnya anda memperbesar dan memperluas sasaran/usaha anda. Timor masih memiliki lahan potensial yang menantang. Anda harus memberikan perhatian terhadap Cendana karena selain bernilai ekonomis tinggi, tetapi juga merupakan primoda tapi langka karena hanya ditemukan di Timor. Kembangkan Cendana secara tumpang-sari bersama gala-gala dan lamtoro diladang tanaman pangan Sapi. Sebab Cendana tak akan tumbuh tanpa tanaman inang atau pelindung.

Selain itu, kembangkan Kemiri Mente dan juga Kayu Merah dilahan-lahan sekitar ladang tanaman pangan hewan anda. Pupuki secara teratur dengan kotoran dan juga sisa makanan ternak anda. Usaha penanaman Cendana, Kemiri, Mente dan Kayu Merah tak akan mengecewakan. Usaha ini bahkan akan mendorong anda untuk bekerja lebih keras, dan melibatkan lebih banyak orang. Tentu saja hasil dan manfaat lebih baik dan lebih besar akan menjadi imbalannya.

Anda tidak perlu bekerja sendirian sebab masih ada banyak orang Timor yang memiliki passion/kecintaan terhadap perkebunan sama seperti pada peternakan. Namun mereka tidak cukup cakap untuk mewujudkan passion mereka. Oleh sebab itu, rekrut dan latihlah mereka dengan ketrampilan bertani dan beternak yang benar.

Beri mereka kesempatan bekerja bersama anda guna mempreluas dan memperbesar usaha anda dari penggemukan Hewan ke Perkebunan. Kedua usaha ini memiliki hubungan saling mendukung. Usaha peternakan akan menyediakan pupuk bagi perkebunan sedang perkebunan akan turut menyediakan makanan bagi peternakan. Selain itu, baik peternakan maupun perkebunan akan saling menyangga jikalau terjadi kerugian pada salah satu dari kedua usaha tersebut seperti tertulis:
“Put your investment in several places-many places even-because you never know what kind of bad luck you are going to have in this world. Ecclesiates 11:2.

Dan yang terpenting dari semua itu adalah baik usaha peternakan Babi dan Sapi maupun perkebunan Cendana, Kayu Merah, Kemiri dan Mente dapat memberi keuntungan lebih besar. Akan ada peningkatan significant terhadap ekonomi anda, taraf hidup para karyawan dan juga ada manfaat besar yang diperoleh masyarakat sekitar seperti tercatat dalam ayat suci:
‘You can make cloth from your sheep and buy land with the money you get from selling your goats. The rest of the goats will provide milk for you, your family, and your servant girls as well. Proverb 27:26-27”

Produk dan Limbah

Setiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia menghasilkan dua unsur pokok: Produk dan Limbah.
Produk: Produk adalah sesuatu berupa material atau non material yang merupakan hasil akhir dari sebuah kegiatan atau usaha. Produk bermanfaat sebagai media atau fasilitas penopang hidup dan dimanfaat untuk menperlancar kegiatan yang lain atau untuk meningkatkan kesejahteraan.

Usaha Pertanian Anda memproduksi makanan untuk konsumsi manusia dan pangan untuk Babi dan Sapi. Usaha perkebunan menghasilkan komiditas Cendana, Kayu, Kemiri, Mente dan lain-lain. Sedangkan Usaha Peternakan menghasilakan produk Hewan serta hasil turunannya seperti Susu, Daging, dan Kulit.

Limbah: Sama seperti produk, limbah adalah hasil akhir berupa material atau non material dari sebuah kegiatan atau usaha. Bedanya limbah merupakan hasil buangan yang lebih banyak keburukannaya dari pada manfaatnya. Oleh karena itu limbah menuntut perhatian, tenaga, keahlian dan juga dana ekstra guna menanganinya.

Namun, berbeda dari limbah pada umumnya, yang keluar dari Kandang Babi dan Sapi yang anda miliki bukan merupakan sampah yang kotor, bau dan tak berguna. Sebab sisa makanan maupun kotoran hewan dapat menjadi pupuk yang mengubah tanah yang gersang menjadi subur nan hijau. Atau bisa dioalah menjadi Pupuk oraganik yang bernilai jual tinggi. Selain itu, kotoran Sapi bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi (biogas) untuk memasak dan lain-lain.

MENCINTAI PERTUMBUHAN

Mulanya hanyalah sebuh biji kecil. Biji itu berkecambah dan tumbuh bukan tanpa kecemasan terhadap terik Matahari dan serangan ulat. Namun, melalui perjuangan yang keras, kini ia tidak lagi sebuh biji atau kecambah, melainkan sebuah Pohon raksasa; Pohon yang tumbuh tinggi menjulang menantang langit. Dahannya merentang ke segala penjuru mata angin menghadang Badai dan Ranting-rantingnya rimbun meneduhkan dan mewarakan Rumah bagi Burung Pipit hingga Burung Rajawali. Sedangkan, Daun dan Buahnya menjadi sumber makanan dan obat bagi mulai dari Serangga, Reptil, Burung hingga Mamalia dan Manusia.

Demikian pula, tak mustahil bahwa sebuah usaha besar berawal dari sebuah ide yang sederhana, dan dari sebuah langkah yang kecil seperti tertulis: “All things in this World begin in Mind.” (Sirach 37:18b).
Namun anda perlu memberdaya diri untuk menggali kedalaman makna dan fungsi ide tersebut melalui belajar, bekerja, bergaul dan pengalaman. Kemudian, mengartikulasikannya dalam sebuah rumusan bahasa yang inspiratif dan penuh motivasi, kemudian tuangkannya dalam sebuah konsep. Konsep yang terumus itulah yang akan menjadi panduan bagi usaha anda selanjutnya seperti tertulis: A person’s thoughts are like water in deep well, but someone with insight can draw them out – Proverb 20:5.

Tak dapat dipungkiri bahwa mulanya anda dapat memulai usaha ini dengan hanya memelihara beberapa ekor Ayam atau bahkan hanya satu ekor Ayam saja. Usaha anda, lalu bertumbuh dan meningkat sampai usaha menggemukkan Babi. Usaha Penggemukkan Babi pun bisa saja dimulai dari satu ekor Babi sampai dua atau tiga ekor Babi. Selanjutnya dari hasil keuntungan jual, anda dapat merambah usaha yang lebih besar, lebih besar dan lebih besar lagi hingga merambah usaha lain seperti usaha Penggemukkan Sapi, Perkebunan Cendana, Kemiri dan usaha yang lainnya.

Tantangan dalam Pertumbuhan
Sebuah kecambah dapat memunculkan tunas kepermukaan setelah berjuang menembus tanah diatasnya. Namun, dia akan melengkungkan batangnya jika yang ada diatasnya adalah sebuah Batu. Tanah dan Batu adalah tantangan atau ujian yang harus dilewati sebelum sebuah kecambah bertumbuh menjadi sebuh pohon. Demikian juga seekor anak Ayam harus berusaha memecahkan cangkang telurnya sebelum dia keluar dan bertumbuh menjadi seekor Ayam JAGO. Atau Anda tidak akan pernah menemukan seekor Kupu-kupu cantik jika sebutir terlurnya tidak lolos dari serangan hama, dan menetas jadi ulat; jika ulat tersebut tidak lolos dari serangan serangga lain atau burung dan berubah menjadi kepompong untuk akhirnya dia berjuang merobek kulit kepompongnya dan keluar sebagai Kupu-kupu.

Sama halnya dengan kecambah dan anak Ayam atau kupu-kupu, sebuah keberhasilan tak akan diraih tanpa melewati Hambatan dan Tantangan. Setiap Tantangan dapat menghancurkan atau sebaliknya menguatkan bergantung anda bereaksi untuk menyikapi dan menghadapinya. Tuhan itu Maha baik; Dia tidak membiarkan manusia lemah-tak berdaya. Dia menguatkan setiap umatNya dengan Tantangan. Namun Tantangan itu tak akan melebihi kemampuan yang dianugrahkanNya. Dan didalam Tantangan itu, Dia sekaligus memberikan jalan keluar (1Cor 10:13). Oleh karena itu, hadapi setiap Tantangan dengan besar hati, karena setiap Tantangan yang direaksi dengan proporsional akan melahirkan ketekunan, ketekunan memberikan tahan uji, tahan uji mendatangkan peneguhan Tuhan dan peneguhan Tuhan menciptakan sebuah harapan yang tidak mengecewakan (baca Rome 5:1-5).

Ada bermacam-macam tantangan yang bisa menghambat pekerjaan anda seperti diuraikan berikut ini. Namun hasil maximal akan lahir dari balik setiap tantangan jikalau anda mereaksinya dengan menemukan solusi yang dikandungnya seperti berikut:
1. Jika tantangan itu adalah Penguasaan Ilmu, Pengetahuan, Technology, Ketrampilan atau Nilai, maka anda harus perlu belajar dan belajar lagi; teristimewa belajar dari mereka yang sudah lebih dahulu tahu. Jeannette Vos menyarankan untuk menambah keahlian teknis dan keahlian profesional yang ingin kita kuasai, sebaiknya kita perlu belajar dari orang lain yang sudah bisa. Demikianlah ada ayat suci berbunyi: People learn from one another just as iron sharpens iron -Proverb 27:17. Belajar dapat memperbesar kapasitas diri.

2. Jika tantangan itu adalah Kritikan, ejekan, cemoohan, fitnah dan caci maki lainnya, maka luangkanlah sedikit waktu anda untuk merenung, merekoleksi diri dan bertanya pada diri, mengapa tejadi semua itu. Lalu ambillah pelajaran dan hikmahnya untuk berbenah diri. Namun yang lebih bermakna adalah memaafkan diri untuk tidak membalas dan bangunlah sebuah hati yang penuh syukur, tetaplah berbuat baik dan lakukan perintah Tuhan: Cintailah musuh-musuhmu dan doakanlah mereka yang menganiaya mu (Mateus 5:44). Sehingga saat dicaci-maki – anda memberkati, saat dianiaya – anda tetap sabar dan tabah, dan saat difitnah – anda tetap menagapi atau menjawabnya dengan ramah (baca 1Kor 4:12b-13a)

Anda menyesal dikritik, difitnah dan dicaci-maki? Mereka yang mengkritik, mencaci-maki dan memfitnah itu mungkin sedang krisis perhatian. Mereka sesungguhnya memerlukan sebuah penerimaan dari mu atau Mereka sesungguhnya memerlukan memerlukan sebuah standard pelayanan anda yang lebih tinggi. Sebab hanya Pohon yang sarat buahnya saja yang digoncang dan dilempari Batu, demikian tulis Kahlil Gibran dalam buku Yesus Sang Anak Manusia.

3. Jika tantangan itu adalah Kegagalan, maka pelajari, temukan dan perbaiki cara-cara penyebab kegagalan itu, lalu mencoba lagi. Artinya, jadikanlah semua kegagalan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diri.

Tantangan yang anda terima dan jalani dengan keteguhan hati akan memberdayakan anda untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih kuat, lebih kokoh, lebih tangguh dan lebih hebat. Penemu hebat Thomas Alfa Edison juga mengalami kegagalan praktek sampai 9.999 kegagalan, namun reaksinya saat ditanya tentang kegagalan ke 10.000 adalah: “saya baru saja menemukan 10.000 cara baru yang belum bisa bekerja secara optimal.”

Sesungguhnya, tanpa tantangan seseorang tidak akan pernah bertumbuh menjadi lebih baik, lebih kuat untuk menemukan jalan keluar yang lebih efektif. Setiap orang yang berani menerima tantangan adalah orang yang sedang berjuang menaikan bobot kepribadiannya (kualitas diri) ke level yang lebih tinggi.

MENCITAI KEBERSAMAAN

Diri anda adalah modal yang paling utama dan paling berharga bagi suatu usaha. Dengan bermodalkan diri sendiri, anda dapat melakukan sesuatu. Dan ketika anda memulai, anda sebetulnya telah meraih sebagian dari keberhasilan anda. Lalu sejak anda memutuskan untuk memulai, anda telah menemukan bahwa hasil lebih besar akan anda raih jika anda bersedia melibatkan orang lain.

Melibatkan orang lain berarti anda sedang membantu mereka supaya bisa maju dan berhasil bersama usaha anda. Dan mulailah dari anggota keluarga anda sendiri; demikianlah Ibu Theresa berpesan Jangan pernah mengkuatirkan jumlah pemberian/bantuan. Tolonglah satu orang demi satu orang yang lain dan selalu diawali dari orang yang paling dekat dari Anda. Kemudian berlanjut dengan melibatkan orang lain disekitar seperti, tetatangga hingga merekrut tenaga kerja dengan ketrampilan, keahlian dan profesi yang beragam mulai dari tenaga management usaha, pemasaran dan juga tenaga kesehatan ternak.

Kemampuan melibatkan orang lain, menunjukan bahwa anda memiliki kapasitas dalam interrelationship building. Artinya, anda mampu menyinergikan dua atau lebih sumber daya guna menampilkan kinerja lebih besar bagi suatu hasil maximum. Tentu saja ini jauh lebih baik dibandingkan dengan besaran kemampuan dan hasil yang diberikan oleh satu sumber daya saja, walau yang paling unggul sekalipun.

Kekuatan sinergi memberi makna bahwa sekecil apapun pekerjaan yang dikerjakan akan menjadi beban berat jika hanya dikerjakan seorang diri saja. Namun, akan menjadi lebih efektif dengan hasil lebih optimal jika pekerjaan itu dikerjakan secara bersama-sama. Tentunya dengan terlebih dahulu membagi-bagikan jenis dan besaran pekerjaan tersebut disesuaikan dengan kemampuan, kecakapan dan tanggung jawab masing-masing (baca Keluaran 18:13-26 dan Sirak 38:24-33).

Lebih lanjut Sirak 38:34 memberi penegasan bahwa: Besar, bentuk dan jenis pekerjaan anda tidak penting. Tetapi sekecil apapun pekerjaan tersebut jikalau dikerjakan dengan kesungguhan hati tidak hanya meningkatkan karir, standard hidup dan kemulian anda, tetapi juga dapat menyatukan dan memperbaharui dunia dan Tuhan menerimanya sebagai upaya anda untuk mendekatkan diri padaNya seperti tertulis: But the work they do holds this world together. When they do their works, it is the same as offering prayer (Sirach 38:34)

Mendukung ayat suci Sirach 38:34, Rasul Paulus menlukiskan bahwa pelaku dan jenis pekerjaan (yang menanam dan yang menyiram) sesungguhnya tidaklah penting. Tetapi yang terpenting adalah Sumber (Tuhan) dan Hasil (pertumbuhan) yang diberikanNya didalam pekerjaan tersbut seperti tertulis:
I planted the seeds and Apollos watered the plant, but it was God who made the plant grow. The one who plants and the one who waters really do not matter. It is God who matters because He makes the plant grow. There is no difference between the man who plants and the man who waters; God will reward each one according to the work he has done ( 1Corinthians 3:6-8a)

Membagi-bagikan jenis dan besaran pekerjaan dan disesuaikan dengan kemampuan, kecakapan dan tanggung jawab bearti anda mengakui adanya Perbedaan dan didalam Perbedaan itu ada Kekuatan. Perbedaan dalam pelaku dan peran merupakan sebuah anugrah yang memiliki fungsi saling melengkapi. Karena perbedaan itu dapat merajut kepingan-kepingan yang sederhana, kecil dan juga berbeda menjadi satu kesatuan yang lebih besar, utuh, kuat dan lebih indah (baca Sirak 38:24-34.)

Setiap individu yang berbeda keahliannya dapat disatukan dalam sebuah team, dan dapat bekerja sebagai sebuah kekuatan yang kompetitif dan menguntungkan. Sebab mereka akan selalu bekerja sama dalam sebuah kolaborasi unik dan termotivasi selalu untuk melahirkan kinerja yang gemilang dalam perbedaan.

Kesimpulannya, berkolaborasi untuk menyatukan dan menyinergikan kekuatan-kekuatan yang berbeda ibarat memainkan sebuah Sasando. Setiap tali senarnya mengeluarkan nada yang berbeda, tetapi sebuah melodi yang indah dapat dilahirkan melalui petikan tangan seseorang yang piawi memainkannya. Demikian Nabi Solomon melukiskan: On a Harp each string keeps its own pitch, but each sound can be conbined with others to make different melodies (Wisdom of Solomon 19:18)

Tujuan Kebersamaan

Kebersamaan memiliki kekuatan lebih besar untuk mendorong pertumbuhan lebih cepat dan pencapaian yang lebih tinggi. Namun, jika pertumbuhan itu anda terima sebagai milik yang harus dipertahankan untuk diri sendiri, maka mereka yang terlibat bersama anda akan menjelama menjadi ulat yang dapat menghancurkan setiap tunas yang tumbuh. Atau menjelma menjadi semak duri yang menghimpit hingga setiap benih yang tumbuh tak dapat berbuah dengan baik.

Pertumbuhan dalam kebersamaan memberi pencapaian lebih besar, dan pencapaian itu tidak hanya memberikan kebaikan bagi anda saja, tetapi juga bagi mereka yang terlibat bersama anda. Sebab jika orang yang bersama anda diperkenankan ikut naik, maka mereka tidak akan pernah menarik anda untuk turun bersama kedalam kubangan penderitaan mereka. Sebaliknya, mereka akan menjelma menjadi Tawon yang mengisapi dan menikmati Madu anda. Tetapi pada saat yang sama, mereka menyerbuki bunga anda dengan Benang Sari yang dibawa sebagai imbalannya. Bunga tanaman andapun berbuah!

Dan yang lebih mengembirakan lagi: walau Tawon tidak pernah turut menabur tetapi ketika diperkenankan ikut menuai, Tawon rela menyisihkan tuaiannya sebagai sumber asupan nutrisi bagi tubuh dan obat bagi kesehatan anda seperti tertulis Honey-sweet to the taste and good for your health (Proverb 16:24b), sehingga baik penabur maupun penuai sama-sama bersuka cita (baca John 4:36c&37).

Oleh karena itu, cintailah kebersamaan dan berbagilah dengan hasil yang anda capai, karena melaluinya, anda dapat memahami bahwa perbuatan anda tak akan sia-sia. Sebab, mereka yang dilibatkan akan turut memiliki hidup yang lebih baik sperti tertulis When you do a good deed, make sure you know who is benefiting from it; then what you do will not be wasted (Sirach 12:1). Tuhanlah yang akan mengembalikan semua yang telah anda berikan (Lukas 6:38).

Dengan demikian anda akan memahami bahwa anda tak akan berkekurangan hanya karena berbagi. Sebab, berbagi termasuk suatu perbuatan yang berkenan bagi Tuhan, maka segala sesuatu, termasuk harta akan ditambahkan kepada mu sehingga hidupmu akan berlimpahan dalam pemeliharaanNya. (baca Mateus 6:25-33).

Berbagi sesungguhnya merupakan perintah Tuhan dan jikalau anda melakukannya, maka pemeliharaanNya akan sempurna dalam hidup anda. Oleh karena itu, ketika anda tidak mempertahankan milik anda bagi diri sendiri, tetapi melibatkan banyak orang untuk turut menikmati, maka segala sesuatu akan menjadi lebih baik dan indah bagi hidup anda seperti tertulis: “Use your wealth as the Most High has commanded; this will do you more good than keeping your money for yourself”. (Sirach 29:11)

Dan satu hal besar yang harus kita pahami bahwa berbagi juga berarti kita tidak hanya memberi untuk mensejahterakan hidup kita diri sendiri, orang-orang dekat yang kita kasihi, pekerja kita dan/atau fakir miskin saja. Tetapi juga ketika kita memberi, kita telah turut menopang Pemerintahan dan turut menyukseskan pekabaran Injil seperti tertulis: …………well, then pay to the Emperor what belongs to Emperoro and pay to God what belogs to God. (Mark 12:17)

KEINTIMAN perekat KEBERSAMAAN

Kebersamaan yang anda rintis biasanya terbangun dengan baik dan mendalam jika ada kadar KEINTIMAN yang cukup bagi diri, keluarga dan juga intim dengan orang lain. Menurut Robert Alberti dan Michael Emmons, Keintiman adalah kualitas hubungan antara dua orang yang sangat peduli satu sama lain yang diwarnai oleh 6 dimensi “PENERIMAAN seperti dalam akronim ACCEPT berikut:
A. Attraction : Kekeluargaan menjadi Daya tarik bagi setiap orang yang bergabung dalam usaha penggemukan ternak dan perkebunan anda.
C. Communication : Terbangun komunikasi yang terbuka dan jujur dalam berbagi ide, gagasan dan kreatifitas bagi kemajuan usaha.
C. Commitment : Terpanggil dan berkomitmen untuk saling melayani dan berbagi demi kelangsungan kemitraan dalam usaha yang dirintis
E. Enjoyment : Semangat kerja dalam suasana batin yang gembira tidak saja merupakan kunci mencapai produktifitas penuh suka-cita dan kebanggaan, tetapi juga merupakan kualitas untuk mencapai …….
P. Purpose : Tujuan bersama yakni bersedia menerima berkat untuk memberkati atas dasar ……
T. Trust : Kebenaran (Truth), Pemahaman (Understanding), Kelapangan Hati (Space) dalam Waktu (Time) yang tepat.

Kecukupan kandungan ACCEPT yang berbalutkan TRUST dalam sebuah hubungan dapat menghasilkan sebuah kebersamaan berkualitas yang menyukakan jiwa dan menyenangkan hati baik bagi manusia maupun bagi Tuhan sendiri seperti yang dilukiskan dalam ayat suci Sirak 25: 1:
Ada tiga hal yang disukai jiwaku; Manusia dan Tuhan pun berkenan adalah:
1. Kerukunan diantara Saudara
2. Keakraban diantara Sahabat
3. Keharmonisan dan keserasian diantara Suami-Istri (Keluarga)

Artinya bahwa penerimaan atau accept dapat menjamin terjalin sebuah kerja sama yang penuh kekluargaan, keakraban, kerukunan, keharmonisan dan suka-cita guna meraih cita-cita bersama. Dengan kata lain, demikian Herb Kelleher, mantan CEO Southwest Airlines, memaparkan bahwa bekerja dapat menjadi lebih dari angka-angka dan mesin absesnsi dan rutinitas yang membosankan. Tetapi bekerja adalah sebuah budaya yang memungkinkan terjadinya saling menerima, saling peduli, saling mendukung dengan semangat humor yang menyegarkan. Termasuk membiasakan perusahaan mengingat peristiwa hidup karyawan seperti hari lahir dan tanggal pernikahan. Dan bila anda membudayakannya dan menjadikannya salah satu asset terbesar perusahaan, maka para pekerja akan membalas anda dengan bekerja lebih giat lagi.

MENJADI PRIBADI YANG MEMBERI MANFAAT YANG BERARTI

Daerah-daerah marginal, terpencil dan jauh dari sentuhan peradaban modern sebetulnya memiliki potensi besar. Namun potensinya tidak memberi manfaat karena masyarakatnya tidak mampu menemukan manfaat yang dimilikinya. Dengak kata lain, mereka tidak menerimanya sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi hidup mereka. Hal itu bisa terjadi karena masyarakat daerah terpencil tidak memiliki kecakapan untuk memanfaatkan keunggulan dari Sumber Daya yang dimiliki. Oleh karena itu, mereka harus diberdayakan, sebab ketika mereka berdaya, mereka dapat menerima diri sebgai pribadi bernilai dan mampu untuk menemukan dan memanfaatkan semua potensi yang dimiliki bagi peningkatan nilai diri mereka sendiri.

Apakah anda bersedia memberdayakan orang-orang sederhana, lemah, tak berpendidikan dan miskin seperti yang digambarkan dalam awal tulisan ini? Jika ya, anda adalah Pribadi yang berharga; pribadi yang dapat memberi manfaat berarti bagi orang lain. Anda adalah pribadi yang mendedikasikan kompetensi dan kapasitas diri untuk mengangkat harkat dan martabat orang lain menjadi lebih baik.

Setiap pribadi yang bermanfaat mampu memberi nilai tambah baik bagi diri, keluarga, maupun orang lain. Dia adalah pribadi yang proaktif dalam memperjuangkan suatu kehidupan yang lebih baik bagi orang lain. Caranya adalah dia dapat melayani dengan penuh antusias, atau penuh semangat juang guna menyemangati dan menulari orang lain dengan gagasan, ide, inspirasi dan visi yang dimilikinya. Sehingga dari mereka yang dilayani, akan tumbuh pengabdian dan semangat juang dalam meraih cita-cita mereka, yakni menjadikan diri mereka berharga.

Dengan kata lain, Orang yang dapat memberi manfaat berarti adalah Pribadi yang benar-benar memahami dan menerapkan 5E1V dalam hidupnya seperti gambaran berikut: Dia memiliki Kemampuan (Energy) untuk Menyemangati atau mendorong (to Energize) orang lain menemukan Keunggulan (Edge/Excellent) mereka. Dengan keunggulan yang dimiliki, mereka dapat Melakukan (to Execute) pekerjaan mereka dengan Suka-Cita (Enjoymnet) sehingga hidup mereka menjadi lebih Barharga (Valuable)-bandingkan 4E dari Jack Welch, mantan CEO GE. Dengan demikian, pribadi yang memberi manfaat yang berarti tidak mengukur dirinya dari pertumbuhan yang dia raih. Tetapi lebih oleh pencapaian yang ia wujudkan untuk memberikan nilai tambah bagi orang lain dan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih bermakna.

Demikian Paus Yohanes Paulus II berkata “hidup bernilai akan menjadi pemberian yang luar biasa bagi orang lain.” Ini menunjukkan bahwa pribadi bernilai atau yang memberi manfaat bagi orang lain tidak harus diukur dengan hal-hal yang bersifat material semata. Namun dapat juga diukur dari hal-hal kecil berikut:
1. Kemampuan anda memaknai keindahan hidup bukan dari seberapa banyak orang yang mengenal anda, tetapi dari seberapa banyak orang yang berbahagia karena telah mengenal anda.
2. Kesedian anda membuat orang lain menemukan kebahagian karena anda bersedia memahami, merasakan dan mengakui orang lain sebgai pribadi yang berharga.
3. Kesedian anda membuat orang lain merasa nyaman dengan meminjamkan telinga anda guna dijadikan tempat mencurahkan isi hati mereka
4. Kesedian menjadikan diri tempat orang lain menemukan kepercayaan diri, motivasi, dan kapasitas guna mengembangkan diri jadi pribadi berharga

Pekerjaan membuat orang lain menemukan nilai dirinya dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bermasyarakat sesungguhnya bukanlah sebuah pekerjaan mudah dan menyenangkan. Namun ingatlah pekerjaan ini ibarat Anda menanam dan menabur. Jika anda menabur sedikit, anda akan menuai sedikit, tetapi jika menabur banyak, maka tuaian anda akan lebih banyak.

Demikian juga jika anda melibatkan sedikit orang dalam usaha anda, maka hanya sedikit hasil yang anda peroleh dan juga hanya beberapa orang saja yang akan memperoleh hidup layak. Sebaliknya, jika anda melibatkan banyak orang, maka hasil lebih besar yang akan menjadi milik anda, juga banyak orang yang akan turut menikmati kesuksesan yang anda raih seperti tertulis:

Remember that the person who plants few seeds will have a small crop; the one who plants many seeds will have a large crop. Each one should give, then as he has decided, not with regret or out of a sense of duty, for God loves the one who gives gladly. And God is able to give you more than you need so that you will always have all you need for yourselves and more than enough for every good cause. 2Corithians 9:6-9).

Anda adalah Pribadi Unggul

Umumnya daerah terpencil menawarkan sebuah kehidupan yang keras, menantang dan sulit untuk dilaluinya. Namun, dalam tantangan itu sesungguhnya ada potensi yang dapat menjanjikan suatu kehidupan lebih baik. Kini sebagian besar dari masyarakat terpencil sudah memiliki cukup kecakapan untuk menantang dan mengelola potensi yang menjanjikan tersebut. Hasilnya: Mereka memiliki kualitas hidup yang lebih baik, yang diukur dari pangan yang dimakan, rumah yang dihuni, pakaian yang dikenakan, dan tingkat pendidikan dari putra-putri mereka.

Penigkatan kulitas hidup dimaksud dapat terjadi karena anda terpanggil untuk menyatakan kompetensi dan kapasitas anda bagi perubahan kehidupan mereka. Anda sungguh luar biasa!!
Ini menunjukkan bahwa anda adalah pribadi unggul atau pribadi yang dapat mengubah segala tantangan dan hambatan menjadi potensi yang membangun. Sebab hanya pribadi unggul yang rela mendedikasikan pengetahuan, pengalaman dan bahkan hidupnya guna memberdayakan orang-orang lemah melalui contoh dan teladan.

Menjadi yang terbaik (Being Excellence) atau pribadi unggul adalah impian setiap orang tapi tidak mudah. Namun tanpa menjadi yang terbaik, tidak akan ada keberhasilan optimal. Banyak tantangan yang akan mengganjal, tetapi orang unggul (excellence) menerimanya sebagai pemicu bagi pencapaiannya.

Ciri khas pribadi unggul (excellence): tidak mengukur kesuksesannya dari semua (hasil) yang dia raih; melainkan dari perlawanannya terhadap tantangan yang dia hadapi; dan dari keberaniannya untuk tetap berjuang mengatasi hambatan yang menghadang. Pribadi unggul akan selalu menampilkan kinerja terbaik; memahami situasi yang terjadi dan mampu mengendalikan tantangan ke kearah yang lebih baik bukan menjerumuskan diri kedalamnya seperti tertulis:

Sensible people will see trouble coming and avoid it, but unthinking person will walk right into it and regret it later”- Proverb 22:3.

Pribadi unggul mengutamakan kesuksesan bersama dan termotifasi untuk mewujudkan pencapaian yang lebih besar. Hal itu terjadi karena dia tahu apa yang harus dia lakukan bukan sekedar memikirkan apa yang dia tahu seperti tertulis:

“Clever person is wise because he knows what to do, but stupid person is foolish because he only thinks he knows”-Proverb 14:8.

Selain itu, Pribadi unggul memiliki kesadaran bahwa semua kemampuan yang melekat padanya adalah anugrah bukan usahanya seperti tertulis:
I have the strength to face all conditions by the power that Christ gives me-Philippians 4:13

Sebab tanpa mengandalkan Tuhan, dia sesungguhnya bukan apa-apa seperti tertulis:
There is nothing in us that allows us to claim that we are capable of doing this work. The capacity we have comes from God. 2Corinthians 3:5

Being Excellence; menjadi yang terbaik dalam segala situasi tidak lahir dengan sendirinya tetapi bertumbuh dan bertumbuh melalui dorongan Cita-cita, Talenta dan Motivasi yang ada dalam dirinya:

Cita-cita atau Tujuan hidup:

Cita-cita hidup bukanlah sebuah hal mudah untuk diraih, tetapi menuntut perjuangan dan komitment. Namun, Keyakinan dan Harapan akan senantiasa mendorong anda untuk berkomitment membangun diri guna mengejar dan meraih cita-cita/tujuan hidup dan dapat dilakukan dengan cara:
1. Membangun diri senantiasa atas dasar keyakinan dan iman yang Tuhan anugrahkan (Judas 1:20a) lalu……
2. Berserah diri dalam kuasa Roh Tuhan (Judas 1:20b) agar tumbuh kesadaran bahwa setiap tindakan mengejar cita-cita hidup harus didasarkan pada cinta bukan nafsu dan keinginan jahat (Jakobus 1:13) dan selanjutnya anda harus…
3. Memelihara diri dalam kasih Tuhan (Judas 1:21a) agar Tuhan dapat mentransformasikan tindakan anda menjadi sebuah kebiasaan yang konstruktif guna meraih cita-cita atau tujuan hidup anda.

Dengan demikian dapat anda pahami bahwa setiap cita-cita atau tujuan hidup yang dilandaskan pada kasih Tuhan dalam kuasa RohNya, menjadikan anda pribadi unggul untuk meyakini apa yang diharapkan bagi hidup dan unggul untuk membuktikan apa yang belum menjadi kenyataan dalam hidup (Hebrew 11:1)

Talenta:

Pribadi yang memiliki komitment membangun diri, tidak berusaha mencari fasilitas atau bantuan guna merebut cita-citanya. Atau dia tidak gegabah untuk memandang keluar dirinya. Pribadi yang gegabah memandang keluar dirinya mustahil bertumbuh menjadi pribadi unggul, melainkan dia hanya akan terbuai dalam lamunan bagaimana mendapatkan bantuan atau bagaimana sukses tanpa berkeringat. Oleh karena itu, dia akan jatuh dalam frustrasi karena mustahil ada bantuan yang dapat diberikan kepada dirinya atau meraih keberhasilan tanpa kerja keras.

Hal pertama dan utama yang harus dia lakukan adalah dia harus menengok kedalam dirinya. Dia akan menemukan sebuah kehampaan. Bahwa sesungguhnya dia tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan dalam mengejar cita-cita hidupnya, sebab kemampuan/kekuatan (Fil 4:13) dan kapasitas (2Cor 3:5) atau yang disebut Talenta berasal dari Tuhan.

Tuhan menaburkan TalentaNya dalam diri setiap orang dan barang siapa yang berhasil menemukan dan mengembangkannya, memiliki keunggulan dalam meraih cita-cita. Karena dia mampu melakukan segala pekerjaannya dengan kesungguhan dan sepenuh hati (Colossians 3: 23). Oleh karena itu, Tuhan, sang pemilik talenta akan bersabda: Well done, you good and faithful servant! You have been faithful in managing small amounts, so I will put you in charge of larger amounts. Come on in and share my happiness. (Mathew 25: 20-21).

Terilhami oleh Mathew 25:20-21, Dale Carnegie memperingatkan bahwa anda berhak mendapatkan kesuksesan namun, selama anda belum sanggup mencintai apa yang anda lakukan, anda belum berhak memiliki kesuksesan sebenarnya.

Melakukan pekerjaan dengan sungguh dan sepenuh hati ibarat seseorang berada dalam sebuah ladang dan menjadikan dirinya sebagai Tuan bagi ladang tersebut. Sebagai seorang Tuan, dia akan membersihkan ladangnya dari semak-belukar, menggembur tanah, mengairi dan memupukinya. Lalu dia menaburkan Benih yang terbaik. Ketika Benih itu jatuh, lalu pada malam hari dia tertidur dan saat terbangun pagi harinya, dia akan melihat Benih itu mengeluarkan Tunas dan Tunas itu semakin tinggi. Melalui ketekunan merawatnya, Benih itu dapat bertumbuh dengan suburnya, lalu mengeluarkan Buah. Ada yang berbuah 30 kali lipat, 60 kali lipat dan bahkan 100 kali lipat. Setelah masak, maka akan segera dituainya saat musim panen tiba (bandingkan Markus 4:8 dan 27-29).

Motivasi:

Untuk apa anda memiliki talenta yang besar dan untuk apa pula anda berjuang mengembangkannya guna meraih cita-cita hidup anda? Ada motivasi yang mendorong anda untuk melakukannya, bukan? Motivasi itu akan memacu anda untuk menjadi pribadi yang tidak hanya SUKSES tetapi juga MULIA.

Motivasi dari seorang Excellence adalah tidak hanya berjuang untuk meraih Sukses Diri (prestasi kerja), Sukses Keluarga (kehormatan) dan Sukses Jabatan (kekuasaan) saja. Tetapi lebih dari itu bahwa dia menjadikan setiap kesuksesannya sebagai cambuk untuk meraih suatu Kemulian. Dan hanya orang yang sukses mulia yang dapat menjadikan segala kepemilikannya untuk memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain (Mateus 5:13-16).

Artinya bahwa seorang Excellence tidak memaknai Harta yang dia kumpulkan sebagai simpbol Keberhasilan (Achievement), simbol Kebebasan (Freedom), dan simbol Kehormatan (Prestige) belaka. Melainkan dia akan memaknai Harta yang dia kumpulkan sebagai alat untuk membuat Hidup lebih baik (Tool for Living).

Kesimpulannya bahwa Being Excellence; menjadi yang terbaik dalam segala situasi tidak terjadi dalam satu-dua hari saja. Dengan Power (Philippians 4:13) dan Kapasitas (2Corinthians 3:5) yang Tuhan anugrahkan, anda dapat bertumbuh menjadi pribadi yang unggul melalui tahapan belajar berikut:

1. Belajar mengasah intelek (Intelligence Quotient) untuk bertumbuh menjadi ahli guna melakukan sesuatu sama seperti yang orang lain bisa lakukan karena anda juga memiliki keahlian yang sama

2. Belajar mengharmonisasikan emosi (Emotional Quotient), karena emosi yang harmonis membuat anda memiliki kulitas diri lebih baik untuk melakukan sesuatu yang sulit dilakukan orang lain

3. Belajar menumbuhkan Iman (Spiritual Quotient) yang teguh guna membuat anda lebih yakin melakukan sesuatu yang mustahil dilakukan orang lain. Karena dengan Iman, anda akan mudah berserah (membuka) diri guna menghadirkan Roh Tuhan dalam diri (Spiritual); Roh yang memberi anda keyakinan, harapan dan optimisme bahwa hasil terbaik akan anda raih jika anda mau berusaha dengan keahlian anda, dalam motivasi yang benar dan dengan sikap mental yang positif, seimbang dan harmonis dalam kasih.

Dengan demikian, anda akan bertumbuh menjadi pribadi yang begitu kaya dalam hidup. Anda sungguh kaya dalam pikiran, tutur kata, ilmu pengetahuan, pengertian, harkat dan martabat. Anda akan sungguh berkelimpahan dalam hasrat untuk melayani dalam Iman, Harapan dan Kasih. (baca2Korintus 8:7).

Penutup

Berawal dari sebuah ide yang sederhana, dari sebuah langkah yang kecil yang dikemas dalam sebuah kerja keras, dilakukan secara bertahap-berjenjang serta dibalut dalam sebuah kesungguhan hati yang penuh kesabaran, kini lahirlah sebuah usaha Penggemukan Babi dan Sapi hingga usaha perkebunan Cendana, Kemiri, Mente, dll.

Dalam semangat kekeluargaan yang menjunjung tinggi kemandirian, telah terjadi sebuah kolaborasi dan sinergi indah yang menghasilkan sebuah kekuatan besar bagi sebuah pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Usaha yang dimulai dari anggota keluarga sendiri telah menginspirasi setiap pribadi yang terlibat sesudahnya untuk memberikan semangat kepedulian yang sama. Bahwa mereka datang, bergabung dan bekerja bersama anda sebagai sebuah panggilan; panggilan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Dengan demikian mereka dapat melakukan segala sesuatu secara mandiri (autonomy) dalam sebuah kolaborasi (collaboration) untuk menyinergikan (synergy) seluruh kemampuan yang dimiliki atas dasar percaya (trust) satu-sama lain.

Dengan demikian telah lahir banyak keuntungan yang dihasilkan dari usaha anda seperti antara lain:
1. Anda berhasil membangun sebuah kehidupan ekonomi yang lebih baik
2. Anda berhasil melakukan expansi dari usaha penggemukan Babi ke usaha penggemukan Sapi hingga usaha perkebunan Candana, Kemiri dan Mente.
3. Anda berhasil menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang dan mereka juga mendapatkan keuntungan ekonomis yang baik.
4. Anda dapat memberikan manfaat lebih baik terhadap masyarakat sekitar
5. Anda dapat menopang pemerintahan dengan jujur membayar pajak dan menyukseskan pekabaran Injil

Namun, janganlah terbuai dengan setiap keberhasilan yang anda raih. Teruslah memacu kinerja diri dan mereka yang terlibat bersama anda dengan tidak hanya menanamkan budaya kerja kekeluargaan diatas saja. Tetapi juga anda harus menanamkan dan berbagi nilai-nilai bersama seperti kejujuran, kepedulian, kehormatan, integritas, kasih dan nilai positif lainnya.
Tujuannya, agar asetmu yang sangat berharga yakni setiap orang yang terlibat bersama anda dapat bekerja secara sehati dan sejiwa dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

Lakukanlah usaha anda dengan penuh kepedulian baik terhadap diri sendiri, keluarga, pelangan inti (karyawan), pelangan luar dan masyarakat. Juga berikan kepedulian terhadap asset-aset material atau non material yang dimiliki karena segala sesuatu tidaklah abadi seperti tertulis:
“Look after your sheep and cattle as carefully as you can because wealth is not permanent. Not even nations last forever. Proverb 27:23-24

Dengan demikian apapun badai hambatan dan tantangan, tak akan berdaya mengoyahkan keutuhan dan keberhasilan yang anda raih bersama.


DAFTAR PUSTAKA
1. Philippine Bible Society 1982 – Good News Bible
2. Pam Richardson, 2009 – The Life Coach, Erlangga, Jakarta
3. Robert Alberti & Michael Emmons, 2002 – Your Perfect Right, Elex Media Komputindo
4. Thomas J Stevenin, PhD 2000 – Win Win Solution, Mengatasi Konflik di Lingkungan Kerja, Metanoia
5. AN Ubaedy & Imam Ratrioso, PSi 2005 – Refleksi Kehidupan, Elex Media Komputindo
6. Jeffrey A Krames, 2005 – What the Best CEOs Know, Gramedia Pustaka
7. Joel Osteen 2007 – Starting Your Best Life Now, Immanuel
8. Alan Lakein 2007 – Management Waktu, Mata Katulistiwa
9. Richard Carlson 2001 – Don’t Sweat Small Staff At Work, Gramedia
10. Lilian Too 2001 – Inner Fengsui, Elex Media Komputindo
11. Robert Bruce Shaw 1997 – Trust in the Balance, Jossey Bass Inc
12. Fritz Ridenour 2002 – How to be Christian without Religious, Gloria Graffa
13. Jose Luis Gonzales 2009 – Mother Teresa, In My Own Words, Kanisius
14. Elisabeth Mathews 2007 – Precious Treasure, Anakku Mutiaraku, Dioma









CURRICULUM VITAE
1. Nama : Leonardus Nana
2. TTL : Hoineno Atambua Timor, 5 Oktober 1967
3. Status : Menikah
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Agama : Katolik

Pendidikan
1. Pendidikan Dasar : SD Katolik Nurobo Timor
2. Pendidikan Menengah : SMP Katolik Nurobo Timor
3. Pendidikan Lanjutan : SMA Negeri Atambua Timor
4. Pendidikan Tinggi : S-1 Pendidikan Bahasa Inggris Nusa Cendana Kupang

Pengalaman
1. Bekerja dan mengajar pada SMA dan Kursus di Denpasar Bali 1995 – 2000
2. Bekerja dan menetap di Surabaya sejak 2000
3. Mengikuti Pelatihan, Short course dan seminar-seminar

Surabaya, Tuesday, August 26, 2010

Leonardus Nana







Kepada
Yth. Ibu/Bapak Pembaca
Saya, Leonardus Nana, memiliki sebuah mimpi untuk membantu Masyarakat Timor dan Petani Indonesia pada umumnya. Saya ingin memberi mereka Inspirasi lewat tulisan atau lewat sebuh Buku.

Oleh karena itu, saya memohon kesedian Ibu/Bapak Pembaca membantu mewujudkan mimpi saya dengan menyempurnakan dan menerbitkan tulisan saya dan sekaligus mendistribusikannya kepada para Petani atau pembaca yang peduli kepada Petani Timor atau masyarakat Petani Indonesia pada umumnya.
Judul tulisan saya:
What the
BEST FARMERs do
Kiat Sukses Petani Hebat dalam Mengubah Hidup Petani Timor
Jika berkenan, mohon pertimbangkan beberapa alternative judul berikut:
1. SIAPA BILANG SEEKOR AYAM MUSTAHIL MENJADIKAN ANDA SEORANG MILIONER (THE DREAM OF A FARMER)
1. SIAPA BILANG SEORANG PETANI MUSTAHIL JADI PRIBADI YANG SUKSES MULIA
2. FROM THE FARMING FIELD, WE GROW
3. GROWING WITH A LITTLE CHICKEN
4. HIDUP SUKSES MULIA DARI KANDANG

Terima kasih Ibu/Bapak Pembaca atas perhatian dan usaha menjadikan tulisan saya ini sebuah Buku Inspirasi bagi para petani kita.

Surabaya
Leonardus NANA
http://leonardusnana.blogspot.com
leonardusnana@gmail.com
081357698908

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL

  LI AN MOEN ANA ATUK BIJAEL 1.      When you are traveling around Timor, especially at the district of north middle Timor, you will be fa...