Ujian Nasional Berintegritas
By Leonardus Nana (Pendidik pada SMA
Katolik Fides Quaerens Intellectum Kefamenanu
Ujian Nasional adalah sebuah
kegiatan evaluasi yang ditujukan untuk mengukur tingkat pencapaian belajar
seorang siswa dari sebuah sekolah menengah, baik itu sekolah menengah pertama
atau SMP maupun sekolah menengah atas atau SMA. Ada pro dan kontra tentang
perlu dan pentingnya sebuah Ujian Nasional, namun sewajarnya jika Ujian
Nasional tetap dilaksanakan karena pada dasarnay Ujian Nasional tidak hanya
bertujuan untuk mengukur keberhasilan belajar seorang siswa saja. Tetapi juga untuk
memetakan pemerataan dan perkembangan pembangunan pendidikan serta keberhasilan
proses pelaksanaan dan serta kualitas proses pendidikan di suatu daerah.
Keberhasilan belajar seorang siswa biasanya
diukur oleh nilai atau prestasi yang dia raih. Prestasi baik tidak hanya
merupakan harapan peserta didik saja, tetapi juga harapan setiap orang seperti orangtua,
guru, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Guna mengukir sebuah, siswa harus
tekun belajar guna membentuk diri menjadi siswa pintar, guru harus menyediakan
diri sebagai partner belajar siswa yang inovatif dan kreatif, orangtua harus
selalu mendukung setiap proses belajar siswa dan pemerintah harus memberikan
dukungan penuh dengan menyediakan sarana dan prasara pendidikan, guru dan
pendidik yang berkualifikasi serta memberi dukungan financial dan managerial.
Namun, Ujian Nasional sesungguhnya tidak
hanya untuk mengukur sebuah pencapaian belajar para peserta didik serta kerja
keras dari guru, orangtua, masyarakat
dan pemerintah. Lebih dari itu, Ujian Nasional telah menjadi sebuah media untuk
mengukur tingkat pembangunan karakter dan integritas bangsa.
Integritas merupakan sebuah
keharusan jaman ini karena tanpa integritas, bangsa ini akan bertumbuh menjadi
bangsa yang kompromistis, bangsa yang bertumbuh dengan mengabaikan kerja keras,
persaingan, dan kejujuran. Hal ini telah dibaca oleh Amy Rees Anderson dengan menulis “We
live in a world where integrity isn’t talked about nearly enough. We live in a
world where “the end justifies the means” has become an acceptable school of
thought for far too many.”
Tidak dimungkiri bahwa demi meraih
sebuah niali baik atau sebuah pengakuan terhadap keberhasilan pencapaian proses
belajar dan pembangunan pendidikan di suatu daerah, terkadang sebagian orang
menghalalkan banyak cara termasuk cara-cara yang tidak berkarakter dan beretika
seperti menyontek, membocorkan soal, menyebarkan kunci serta menyediakan joki.
Sebuah hasil baik adalah tujuan dari
setiap kerja, tetapi hasil itu sesungguhnya tidak bernilai jika diperoleh
melalaui cara-cara yang tidak berintegritas, bukan? Amy Rees Anderson dalam www.amyreesanderson.com/blog menulis If
I could teach only one value to live by, it would be this: Success will come and go, but integrity is forever.
Integritas harus menjadi semangat
dan jiwa setiap kerja sebab setiap orang yang berintegritas biasanya akan
selalu memberdayakan diri sebelum melakukan sesuatu (think before you leap).
Orang yang telah memberdayakan diri akan mampu melakukan pekerjaannya dan
sebuah hasil yang luar biasa akan menajdi haknya. Kata orang bijak, hanya orang
sinpersiapkan dirting yang menginginkan sebuah hasil yang luar biasa hanya
dengan melakukan hal-hal yang biasa saja.
Seiring perkembangan pembangunan, Ujian
Nasional sekarang ini dapat dilakukan secara konvensional atau Paper Based Test
(NPBT) dan juga Computer Based Test (NCBT) atau dikenal dengan ujian online.
Apapun cara ujiannya, integritas harus dijadikan semangat untuk mengerjakannya.
Dengan integritas, kita akan tumbuh
menjadi sebuah bangsa yang besar, kuat dan berkarakter. Bagaimana pendapat
anda?